Pasokan Energi Aman, Pemerintah Antisipasi Lonjakan Konsumsi di Tahun Baru

--

KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan pasokan listrik dalam kondisi aman selama periode Natal 2024. Pemerintah juga terus mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah menyambut Tahun Baru 2025.

Wakil Menteri ESDM Yuliot meninjau langsung kesiapan distribusi BBM di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru guna memastikan kelancaran suplai energi di wilayah Sumatera, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.

"Kami dari Satuan Tugas (Satgas) Nasional ESDM mengecek distribusi BBM di Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat. Selama Natal kemarin, pasokan BBM berlangsung sangat lancar dan tidak ada kendala," ujar Yuliot di Pekanbaru, Riau.

Berdasarkan laporan tim posko nasional sektor ESDM, sambung Wamen, ketahanan stok BBM nasional saat ini mencapai 18-20 hari untuk seluruh jenis bahan bakar, termasuk gasoline, gasoil, kerosene, dan avtur. Khusus di Sumatera, pasokan energi dipenuhi dari Kilang Dumai dan Sei Pakning yang memiliki kapasitas produksi 170.000 barel per hari, atau setara 16 persen kebutuhan nasional.

BACA JUGA:Penerapan Pajak Undian Berhadiah 10 Persen, Mensos: Disalurkan untuk Masyarakat

BACA JUGA:Gelar Nikah Massal Gratis Tujuh Hari

Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi saat libur Tahun Baru, pemerintah telah menyiapkan mekanisme penambahan kuota bagi SPBU yang membutuhkan. "Kita menyiapkan mobil penyimpanan (storage) mengantisipasi kalau ada lonjakan-lonjakan permintaan," tambah Yuliot.

Selain pasokan BBM, Kementerian ESDM juga memantau sektor kelistrikan di Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera. Hasil pantauan menunjukkan bahwa pasokan listrik selama Natal 2024 berjalan tanpa hambatan berarti.

"Alhamdulillah selama Natal relatif tidak ada permasalahan dalam suplai listrik. Mulai dari sumber energi primer, pembangkit, hingga jaringan distribusi. Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN," kata Yuliot.

Berdasarkan data PLN, beban puncak nasional pada Natal 2024 tercatat sebesar 37,5 gigawatt (GW) dengan cadangan daya mencapai 16,2 GW atau 43,3 persen. Di Sumatera, daya mampu pasok mencapai 9,7 GW, sedangkan beban puncaknya sebesar 6,9 GW dan cadangan daya 2,8 GW.

Meski demikian, Executive Vice President Operasi Sistem Ketenagalistrikan PLN Dispriansyah menjelaskan, konsumsi listrik saat Natal justru menurun hingga 17-20 persen dibanding rata-rata harian.

BACA JUGA:Refleksi dan Proyeksi 2025, Menag: Kerukunan Adalah Kebanggaan Kita

BACA JUGA:Kemensos Luncurkan Aplikasi Permudah Izin Sumbangan dan Undian Berhadiah 

Penurunan ini disebabkan curah hujan tinggi di Sumatera, yang mengurangi penggunaan alat seperti pendingin udara (AC). Selain itu, bencana banjir di beberapa wilayah juga menekan konsumsi listrik rumah tangga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan