Kemenperin Pacu Industri Furnitur Angkat Potensi Wisata Daerah, Gali Potensi Pasar

// Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru (WUB), termasuk di sektor industri kecil dan menengah (IKM).--

KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru (WUB), termasuk di sektor industri kecil dan menengah (IKM). 

Sebab, pelaku usaha IKM memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional, terutama dalam konteks penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, serta pengurangan kesenjangan ekonomi dan sosial. 

Kemenperin juga aktif mendorong agar pelaku IKM dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam dan potensi pasar yang ada di daerahnya maupun wilayah sekitar. Upaya ini untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal sehingga menjadi produk yang punya nilai jual tinggi. 

“Oleh karena itu, kami konsisten dan berkomitmen untuk terus mendorong upaya penumbuhan dan pengembangan pelaku IKM yang mengacu pada potensi di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu kegiatan yang baru saja diselenggarakan adalah Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan bagi IKM Furnitur di Kota Banjar, Jawa Barat,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta. 

Dirjen IKMA mengemukakan, industri furnitur Indonesia memiliki potensi besar dan turut menjadi pemain penting di pasar global. 

BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing Industri Pengolahan Rotan, Kemenperin Dorong Optimalisasi Rantai Pasok

“Produk furnitur karya IKM sudah terkenal akan kualitasnya yang tinggi dan memiliki keunikannya tersendiri. Selain itu, kombinasi antara teknik tradisional dan modern dalam proses produksinya, juga turut memberikan nilai tambah yang signifikan,” paparnya.

Menurut Reni, salah satu aspek yang diperlukan oleh IKM furnitur dalam menguasai pasar adalah inovasi dan kreativitas dalam membuat produk yang berkualitas sesuai dengan pasarnya.

“Selain peningkatan kualitas, kita juga perlu mendorong pengembangan desain produk furnitur karya para IKM yang mengacu pada perkembangan tren industri furnitur global, namun tanpa meninggalkan ciri khas dan identitas khas Indonesia,” tuturnya

Dirjen IKMA juga mengungkapkan, pihaknya aktif mendorong pelaku IKM furnitur untuk dapat menjadi sektor pendukung bagi potensi ekonomi lainnya, termasuk sektor pariwisata yang berada di daerah sekitarnya. 

“Furnitur sebagai salah salah satu kebutuhan penting masyarakat akan selalu melekat dengan berbagai sektor ekonomi lainnya, seperti konsumen rumahan, perkantoran, restoran, dan perhotelan. Sehingga penting untuk mendorong masyarakat hingga pelaku usaha untuk menggunakan furnitur lokal,” imbuhnya.

BACA JUGA:Sandiaga Uno Jajal Wisata Petik Jeruk di Desa Wisata Wringinanom Malang, Desa Subur Segala Jenis Pertanian

Kemenperin mencatat, industri furnitur dalam negeri memiliki sumbangsih yang besar bagi perekonomian nasional. Pada triwulan I tahun 2024, industri furnitur berkontribusi sebesar 1,16 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Adapun jumlah IKM furnitur di dalam negeri sebanyak 291,6 ribu unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja hingga 819,8 ribu orang.

“Kinerja yang baik dan potensi yang besar tersebut, tentunya perlu didorong sehingga industri furnitur nasional terus tumbuh dan dapat mengangkat perekonomian nasional,” tegas Reni.

Tag
Share