Kemenperin Pacu Industri Furnitur Angkat Potensi Wisata Daerah, Gali Potensi Pasar
// Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru (WUB), termasuk di sektor industri kecil dan menengah (IKM).--
Dirjen IKMA menambahkan, dalam mengikuti perkembangan pasar, pemahaman IKM terkait bahan baku dan desain produk juga perlu dikuasai. Hal ini karena pasar yang berbeda sering kali memiliki kebutuhan yang unik dalam hal desain produk dan jenis bahan yang digunakan.
“Dengan memperkuat pemahaman tentang bahan baku dan desain produk, IKM dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk meningkatkan kualitas produk sehingga dapat bersaing di pasar yang semakin kompleks. Ini akan mendukung pertumbuhan bisnis dan memperluas pangsa pasar IKM,” ungkap Reni.
BACA JUGA:8.000 Pelajar Daftar Program Beasiswa Santri Berprestasi 2024, Pengumuman akhir Agustus
Menyikapi tantangan tersebut, Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi menyampaikan, IKM furnitur sangat membutuhkan penguatan daya saing khususnya dalam peningkatan produksi dan kualitas produk terutama dalam membuat produk furnitur knock down.
“Fitur ini akan memberikan nilai tambah karena akan mempermudah pengepakan dan pengiriman, serta memiliki fitur konstruksi bongkar pasang yang mudah dalam pengaplikasiannya,” jelas Yedi.
Berdasarkan data Provinsi Jawa Barat, beberapa kawasan di Jawa Barat merupakan daerah dengan potensi wisata terbanyak dibandingkan daerah lainnya, sehingga industri dan wirausaha di Kota Banjar ini menjadi supporting industry bagi kawasan wisata sekitarnya.
“Industri furnitur di Kota Banjar berpotensi mendukung kawasan wisata di Jawa Barat, mengingat produk furnitur menjadi kebutuhan di tempat wisata termasuk di dalamnya kebutuhan horeka atau hotel, restoran dan kafe,” ucap Yedi.
Pada kesempatan tersebur, terdapat 13 IKM yang mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis dengan materi yang diberikan adalah kewirausahaan, desain produk, perawatan mesin dan K3.