Beri Apresiasi Tertinggi bagi Stakeholder Berkinerja Terbaik

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pemangku kepentingan atas kinerja terbaiknya, selama satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.--

JAKARTA - Memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-80, Kementerian ESDM kembali menyelenggarakan Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto, malam apresiasi bagi Pemerintah Pusat/Daerah, Badan Usaha, maupun individu yang memberikan kinerja terbaik selama satu tahun di sektor ESDM. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pemangku kepentingan atas kinerja terbaiknya, selama satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Semua itu tidak bisa kita capai kalau tanpa bantuan Bapak-Ibu pengusaha. Jadi, saya harus menyampaikan dari lubuk hati yang terdalam, terima kasih atas kontribusi Bapak Ibu," ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (24/10).

Mulai dari lifting minyak bumi yang telah mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 605 ribu barel per hari (bph). Kenaikan lifting minyak bumi ini juga merupakan hasil dari perbaikan regulasi, salah satunya adalah fleksibiltas kontrak bagi hasil yang telah diterapkan.

Bahlil juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah yang telah bekerja sama dengan Kementerian ESDM mendata sumur-sumur minyak masyarakat yang tersebar di berbagai daerah. Tercatat, sekitar 45 ribu sumur minyak masyarakat akan dilakukan perbaikan tata keiola, melalui Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM), Koperasi, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

BACA JUGA:Apresiasi Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik Ke-53

BACA JUGA:Inkubasi Wakaf Produktif Bergulir di 30 Kota, Ada Bantuan Modal Rp75 Juta

"Agar mereka bisa mengelola, tapi dengan syarat, lingkungan harus bagus, keselamatan kerja harus bagus. Dan KKKS harus membeli dengan harga ICP 80%. Dengan demikian, rakyat bisa melakukan pekerjaan yang baik. Tanpa harus dibarengi dengan rasa takut," ujar Bahlil.

Dari sektor ketenagalistrikan, Pemerintah menugaskan PT PLN (Persero) agar segera melistriki 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum menikmati listrik. Melalui program Listrik Desa dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Pemerintah menginginkan seluruh rumah tangga di Indonesia dapat tersambung listrik. Kedua program ini, sebut Bahlil, adalah program pro rakyat, bentuk keadilan sosial, yang juga dapat memberi harapan baru bagi bangsa.

"Siapa tahu, anak-anak desa-desa ini suatu saat. Mereka yang akan menjadi Presiden Republik Indonesia. Kita tidak pernah tahu. Hidup, tidak ada yang tahu. Jadi, saya pikir, masa 80 tahun Indonesia mendekat masih ada desa yang belum ada listrik. Inilah program-program pro-kerakyatan yang Bapak Presiden harapkan terus kepada kita," tuturnya.

Bahlil juga memberikan apresiasi kepada para badan usaha yang telah menyetorkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Ke depan, Bahlil meminta agar kepedulian terhadap lingkungan di sektor tambang lebih diperketat, melalui penetapan Jaminan Reklamasi yang dimasukkan dalan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan tambang.

BACA JUGA:Menpora Tegaskan Komitmen Dukungan untuk Prestasi Akuatik Indonesia

BACA JUGA:Santri Horseback Archery Championship, Pesan Kebangkitan Santri Tangguh dan Mandiri

Terkait dengan transisi energi, Indonesia tetap berkomitmen dalam berkontribusi terhadap pemanfaatan energi bersih. Peta jalan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tengah disusun. Pada peta jalan itu, diproyeksikan pembangunan PLTS setiap kelurahan, mencapai 1,5 megawatt, sehingga total untuk 70 ribu desa adalah sekitar 100 gigawatt, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan