Mengenal Malam 1 Suro Bagi PSHT, Tradisi Penting Penyambutan Warga Baru

Pengesahan Warga. Foto ig psht_dki_jakarta--
KORANOKUTIMURPOS - Malam 1 suro merupakan malam yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriah. Malam ini dinilai sacral oleh sebagian masyarakat, termasuk warga PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).
Karena pada malam 1 suro anggota PSHT akan melakukan pengesahan untuk warga barunya.
Acara pengesahan malam 1 suro dalam PSHT sangatlah penting bagi warga baru yang telah mengikuti latihan secara rutin.
Pengesahan warga baru PSHT yang dilakukan pada malam 1 suro ini merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan dalam suatu tradisi PSHT.
Pemilihan malam 1 suro bagi anggota PSHT dilakukan dengan kegiatan tirakat, doa bersama dan pengesahan warga baru.
Pemilihan malam 1 suro untuk pengesahan warga baru ini memang sudah tradisi dilakukan secara turun temurun oleh pendiri PSHT yaitu, Ki Hajar Harjo Utomo pada 2 September 1922.
BACA JUGA:Lunox vs Lylia: Sama Sama Lincah, Mending Pakai Hero Mage yang Mana?
BACA JUGA:Tips Pilih Build Hero Ling Assasin, Auto Gendong Tim
Tradisi malam 1 suro dalam PSHT juga merupakan waktu untuk mengingat dan menghayati nilai-nilai luhur organisasi dan mempereraat tali persaudaraan antar anggota.
Perguruan ini sangat melegenda dari dulu hingga saat ini. Pasalnya perguruan PSHT sangat mementingkan Persaudaraan untuk mengajak siswa/siswi baru, sehingga setiap tahunnya pasti akan mengadakan pengesahan warga baru.
Tetapi jika ingin mengikuti pengesahan malam 1 suro, diwajibkan anggota atau siswa psht harus mengikuti atau disebut seleksi alam dengan melatih dan melewati tingkatan sabuk PSHT.
Tingkatan-tingkatan sabuk PSHT antara Lain:
1. Pra-Polos (Belum Mempunyai Sabuk)
Pra-Polos merupakan siswa yang baru mempunyai niat mengikuti PSHT dan belum mengetahui apa apa tentang gerakan PSHT.
2. Sabuk Polos ( Warna Hitam )
Sabuk polos adalah Tingkatan awal dalam PSHT. Sabuk ini merupakan sabuk awalan PSHT yang sedikit sudah mengetahui gerakannya.