Tingkatkan Sinergi Pusat dan Daerah Dorong Swasembada Pangan di Sumsel
Pejabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan di Provinsi Sumatera Selatan bertempat di Griya Agung.--
Dia melihat Provinsi Sumsel termasuk yang luas hampir 500 ribu hektar. Apalagi Sumsel sebagai daerah lumbung pangan dan menjadi andalan.
Menko menyebutkan masalah irigasi memang menjadi persoalan untuk panen ada yang 1 kali tanam dan 2 kali tanam, makanya ada beberapa irgasi yang harus dibangun dan di perbaiki. Irigasi ini ada yang kewenangan kabupaten, provinsi dan pusat.
Presiden juga memerintahkan agar kita ini bekerja keras dan berusaha dulu. Oleh karena itu pihaknya sudah melakukan beberapa kali rakor dimana nanti tidak impor beras lagi tahun ini. Termasuk tidak impor garam, jagung dan gula untuk tahun ini.
Menurutnya hari ini yang paling-penting adalah punya visi dan misi yang sama karena kita sebagai satu tim. Dengan semangat kerjasama satu tim insya Allah beras, garam, jagung dan gula tidak di impor lagi.
"Kunci Sukses swasembada pangan itu optimalisasi lahan, pak Preside sangat konsen hal ini,"umgkapnya.
Disisi lain Menko mengatakan untuk gabah ini akan di naikan dari Rp. 6.000 menjadi Rp. 6.500, jagung dari Rp. 5.000 menjadi Rp. 5.500.
"Pada Tanggal 15 nanti baru bulog akan membeli gabah dengan harga Rp. 6.500. Sementara jagung akan mulai dibeli pada bulan Februari dengan harga Rp. 5.500,"ucapnya.
Dia meminta kepada Gubernur, Bupati, Forkopimda dan pihak lainnya untuk mendukung ini semua mengingat masa panen tidak lama lagi. Mohon kerjasama dan perhatiannya karena bulog tidak bekerja sendiri.
"Pada bulan Februari, Maret dan April puncaknya panen raya. Maka ini perlu dukungan kita semua," tutupnya