KORANOKUTIMURPOS.ID - Pemerintah terus mendorong penggunaan teknologi Artifisial Intelligence di berbagai sektor, instansi pemerintahan maupun swasta.
Namun demikian, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengingatkan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai sisi pemanfaatan dan antisipasi tantangan penggunaannya.
“Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC menyatakan bahwa terobosan luar biasa dalam teknologi menuntut para pemimpin untuk lebih bijak, lebih sabar, lebih akomodatif. Karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan besar bagi kehidupan manusia, tapi juga mampu membawa kehancuran kehidupan manusia dengan sangat cepat,” tuturnya dalam Keynote Speech AI for Indonesia By Kumparan di Djakarta Teater, Jakarta Pusat.
Menurut Meutya, Presiden Prabowo Subianto terus menekankan pentingnya teknologi AI yang akan berada di semua lini kehidupan manusia. Namun, di saat yang bersamaan juga perlu persiapan dalam mengantisipasi dampak negatif yang mungkin muncul.
“Karena itu, Presiden Prabowo memilih jalan kolaborasi, komunikasi dan juga negosiasi. Jadi kita harus sepakat dulu kalau untuk teknologi AI kita dari awal sudah bersepakat berkolaborasi, berkomunikasi dan bernegosiasi sesuai yang disampaikan Presiden Prabowo,” jelasnya.
BACA JUGA:DPR Sepakat Kemenag Realokasi Anggaran Rp616 Miliar untuk BP Haji dan BPJPH
Melihat kolaborasi yang terbangun dari ekosistem industri dan pemerintah dalam pengembangan AI di Indonesia sejauh ini. Meutya Hafid optimis bahwa pemanfaatan AI akan terus meluas di Indonesia, khususnya di kalangan muda.
“Rasanya hari ini merupakan contoh bentuk kolaborasi yang baik. Yang paling utama adalah AI ini harus mampu dipahami oleh masyarakat, bagaimana membuat lebih banyak orang bersemangat menyambut kecerdasan artifisial dengan melakukan berbagai macam event dan AI experience, sehingga seluruh masyarakat tahu bagaimana pemanfaatan AI termasuk tantangannya,” jelas Menteri Komdigi Meutya Hafid.
Menkomdigi Meutya Hafid juga mendorong semua industri melakukan terobosan kegiatan terkait AI di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami harapkan berbagai pihak, bersama-sama membuat kegiatan bertema AI, tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah lain, yang kemudian bisa mempersiapkan masyarakat untuk memanfaatkan AI secara bijak. Kami tidak ingin kemajuan teknologi seperti sebelumnya, terasa lebih cepat daripada kesiapan masyarakat. Sehingga kedepan, khususnya kecerdasan artifisial, masyarakat Indonesia sudah memiliki kesiapan untuk menerima dan memahami teknologi ini dengan baik dan memanfaatkan dengan maksimal,” tandasnya.