Airbag Pelita

Selasa 19 Mar 2024 - 04:37 WIB
Reporter : Maulana
Editor : yogie

 

Belakangan memang terjadi beberapa musibah beruntun di udara. Januari lalu pintu pesawat lepas begitu saja. Jatuh ke bumi. Posisi pesawat lagi terbang tinggi di atas kota Portland, California.

 

Berita baiknya: tidak ada penumpang yang terlempar keluar. Padahal udara luar pasti menyedot dalamnya pesawat dengan sedotan sangat kuat.

 

Hebat. Berarti semua penumpang begitu disiplin: mengenakan sabuk pengaman. Hanya dengan itu penumpang tidak terlempar: sabuk pengaman.

 

Minggu ini ada kejadian lain: pesawat 787 mendadak ''jatuh'' dari puncak ketinggiannya. Pesawat dari Sidney ke Selandia Baru. Tersentak ke bawah. Begitu banyak yang terluka: 50 orang –12 di antaranya harus masuk rumah sakit. Mereka terlempar dari kursi. Membentur kursi lain. Membentur langit-langit pesawat.

 

Penyebabnya satu: mereka tidak mau tetap pakai sabuk pengaman.

 

Sudah lama saya disiplin pakai sabuk pengaman. Yakni sejak ada kejadian pesawat di Jepang yang mendadak ''jatuh'' dari puncak ketinggiannya. Juga Boeing 787. ''Jatuh''-nya sangat dalam: 5.000 kaki. 

 

Pesawat ternyata sudah didesain anti turbulensi. Terjatuh dari ketinggian sedalam itu pun bisa seimbang lagi di ketinggian tertentu.

 

Tidak satu pun yang meninggal. Hanya satu yang cedera: kepala membentur plafon pesawat. Berarti hanya satu orang itu yang tidak mau pakai sabuk pengaman.

Kategori :

Terkait

Kamis 22 May 2025 - 08:57 WIB

Embun Diktator

Rabu 21 May 2025 - 08:13 WIB

Ganbai Ganbai

Selasa 20 May 2025 - 07:19 WIB

Ariono Taufiq

Senin 19 May 2025 - 07:20 WIB

Bambu Lentur

Minggu 18 May 2025 - 08:23 WIB

Sehat Rakus