Airbag Pelita

Selasa 19 Mar 2024 - 04:37 WIB
Reporter : Maulana
Editor : yogie

 

Sambil terbayang pilot yang tidur itu saya menenangkan diri: pesawat terbang itu hebat. Ditinggal tidur sopirnya selama 28 menit pun baik-baik saja. Auto pilotnya berfungsi dengan baik. Komputernya tidak bisa mengantuk. Ia tahu ke mana tujuan pesawat. Ia tahu kapan harus mendarat. Ia pun tahu cara mendarat –seandainya pilotnya tidak terbangun.

 

Ada prosedur khusus bagaimana cara membangunkan pilot seperti itu. Menara pengawas ternyata tahu bahwa pilot di suatu pesawat lagi tidak aktif. Tidak ada komunikasi. 

 

Menara bisa minta bantuan pesawat lain yang terbang di sekitar Batik. Tidak berhasil kontak. Kecurigaan pun kian tinggi: pilot dan copilotnya tertidur.

 

Maka menara punya rencana berikutnya: membangunkan mereka dengan cara lain. Tunggu dua menit lagi. Tunggu genap 30 menit.

 

Caranya: menara akan meminta bantuan TNI-AU untuk melacak keberadaan Batik Air itu: dengan pesawat tempur kecepatan tinggi. Pesawat tempur itu akan bermanuver di dekat Batik Air tersebut –dengan suaranya yang menggelegar.

 

Sebelum itu dilakukan ternyata pilot sudah terbangun. Rupanya auto-bangun di otak pilot juga berfungsi: bisa bangun sebelum 30 menit.

 

Saya juga tenang saja di tengah guncangan cuaca buruk. Saya percaya pada ilmu pengetahuan. Pada teknologi pesawat. Juga pada prosedur tesnya: sebelum pesawat diizinkan beroperasi pasti sudah dicoba terbang di cuaca yang terburuk yang pernah ada.

 

Tentu tesnya di komputer. Tapi itu sudah cukup –terutama bagi yang percaya ilmu sebagai anugerah Tuhan.

Kategori :

Terkait

Sabtu 09 Nov 2024 - 11:19 WIB

Tawaduk Thinking

Minggu 29 Sep 2024 - 09:01 WIB

Nasib Kakak

Sabtu 24 Aug 2024 - 11:07 WIB

Sembahyang Rebutan

Sabtu 27 Jul 2024 - 12:32 WIB

260 Disway

Selasa 25 Jun 2024 - 09:22 WIB

Nasihat Murid