BACA JUGA:PPATK: Fakta Ancaman Judi Online Capai Rp1.200 Triliun dan 8,8 Juta Pemain
Ia juga mengingatkan bahwa para pelaku memanfaatkan influencer, situs ilegal, bahkan meretas situs pemerintah yang kurang terkelola.
Menurutnya, modus baru judi online kini mengandalkan dompet digital karena akses dan kemudahan penggunaannya. Pada 2023 saja, penggunaan e-wallet dalam transaksi judi online meningkat signifikan, meski 96% transaksi masih menggunakan rekening bank.
Haryono pun mengajak semua guru untuk turut aktif mencegah maraknya praktik ini. "Kami butuh dukungan para pendidik. PPATK tidak bisa bekerja sendiri menghadapi ancaman ini,” ujarnya.
BACA JUGA:Blokir Rekening, PPATK: Puluhan Ribu Teridentifikasi Praktik Jual Beli untuk Deposit Judi Online
Selain PPATK, hadir pula Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK, Dwi Aprilia Linda Astuti, serta Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ardiyanto.
Keduanya menyuarakan pentingnya peran semua pihak dalam memerangi korupsi, gratifikasi, pungutan liar, hingga perjudian online di lingkungan pendidikan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh guru, tenaga pendidik, dan operator sekolah dapat menjadi garda terdepan dalam membangun budaya integritas di lingkungan sekolah, demi mewujudkan generasi masa depan yang beretika, cerdas dan berkarakter.(*)