“Dan seharinya itu 200 ribu. Jadi per bulan itu antara 5 jutaan lah orang yang cek kesehatan gratis,” terang Menkes.
Program ini menurutnya akan diperluas ke lingkungan sekolah mulai bulan ini dan bulan depan, dengan target jangkauan hingga 50 juta warga Indonesia.
Kepada Presiden, Menkes juga menyampaikan sejumlah permasalahan yang dapat teridentifikasi selama proses cek kesehatan gratis.
“Saya bilang kalau di bayi itu ada masalah jantung kongenital. Jadi cacat jantung bawaan itu tinggi. Kalau balita itu masalah gigi ternyata yang tinggi. Kalau dewasa itu masalahnya darah tinggi dan diabetes. Lansia juga,” katanya.
Selanjutnya Budi juga melaporkan perkembangan positif dalam skrining penyakit menular Tuberkolosis (TBC).
Dengan tersedianya alat deteksi yang lebih murah dan banyak, Menkes menyampaikan bahwa proses identifikasi dini dapat dilakukan lebih luas.
“Dari 1 juta diharapkan bisa kena semua, bisa teridentifikasi supaya bisa dimulai pengobatan. Kita juga cerita rezim pengobatan yang baru kan sekarang sudah jauh lebih murah. Kita juga sudah terapkan yang baru,” katanya.(*)