JAKARTA - Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu memenuhi gizi anak-anak sekaligus mendongkrak perekonomian lokal.
"Akan ada perputaran, setiap uang yang dikeluarkan itu turut mendongkrak perekonomian lokal," kata Mensos Gus Ipul di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Pergerakan ekonomi lokal itu terlihat dari rasio pembelanjaan sebanyak 80 persen untuk membeli bahan baku MBG. Mayoritas bahan baku tentunya dibeli di pasar lokal.
"Lalu setiap dapur perlu berapa pegawai, berapa membuka lapangan pekerjaan," kata Mensos Gus Ipul.
Pelaksanaan program MBG saat ini, menurutnya, sudah bagus meskipun ada beberapa hal yang masih perlu dioptimalkan.
"Misalnya kita siapkan sumber daya manusia bagi mereka yang kategori miskin, belum dapat pekerjaan kita dorong kerja di dapur. Itu kan membuka lapangan kerja," kata Mensos Gus Ipul.
BACA JUGA:Pastikan Distribusi Zakat Tepat Sasaran
Data Kemensos tentang kelompok berkategori miskin dapat menjadi referensi untuk pekerja pada program MBG. Mereka bisa bekerja untuk mengantar, belanja, hingga distribusi makanan.
"Kalau mereka (usia) produktif, kalau mau usaha, didorong usaha. Kalau mau bekerja, kita dorong bekerja sambil dididik," kata Mensos Gus Ipul.
Prosedur tersebut dapat direalisasikan sesuai cita-cita Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberikan perlindungan dan jaminan sosial diimbangi dengan pemberdayaan. Ke depannya, tiap tahun ada keluarga miskin yang bisa graduasi.
Program MBG sendiri dirancang untuk menyiapkan generasi emas dan menuju Indonesia Emas. Sebab, program ini memberikan atensi yang kuat kepada anak-anak. Apalagi program ini diawali dengan perencanaan baik hingga data yang akurat.