Dorong Kemandirian Penerima Bansos Melalui Pemberdayaan dan Pendidikan

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menuturkan bahwa Kementerian Sosial diberi tugas dan tanggung jawab untuk membantu Presiden dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial kepada masyarakat.--

JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menuturkan bahwa Kementerian Sosial diberi tugas dan tanggung jawab untuk membantu Presiden dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial kepada masyarakat. 

Dalam perlindungan dan jaminan sosial, masyarakat memperoleh bantuan sosial agar dapat mencukupi kebutuhan dasarnya. Setelah itu mereka didorong dengan program pemberdayaan sehingga ada batasan dalam menerima bantuan sosial.

“itu yang perlu dikoreksi kedepanya bahwa banyak juga keluarga penerima bantuan merasa nyaman dengan bantuan sosial, sehingga mereka tidak mau keluar dari situ. Kedepan kita harus lakukan suatu upaya nyata agar bisa melakukan suatu usaha, semangat untuk keluar dari program perlindungan dan jaminan sosial,” kata Gus Ipul saat wawancara bersama media Tirto di kantor Kementerian Sosial, Jakarta.

Gus Ipul juga menegaskan penerima bantuan harus pindah ke program pemberdayaan dan setelah itu menjadi keluarga yang lebih mandiri. Menurutnya, hal tersebut yang perlu dilakukan karena selama ini Kemensos hanya terkesan sebagai social protection heavy. 

Sehingga terlihat hanya melakukan pemberian bansos, membuat orang tidak termotivasi dan malas. Padahal program ini hanya untuk memberikan perlindungan dan jaminan sosial sementara, untuk kemudian dipindah ke program pemberdayaan dan graduasi (checkout dari penerima bansos). 

BACA JUGA:Pemerintah Kuatkan Kemandirian Ekonomi dengan Pemenuhan Lokal Konten di Industri Elektronik

“jadi program ini untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri, dan itu yang kita lakukan, kita miliki proses bisnis seperti itu,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang resistensinya seperti apa terkait pemberdayaan itu, Gus Ipul menjawab dengan cara memberikan edukasi, melalui pendamping-pendamping, serta yakin bahwa masa depan bisa berubah. 

Gus Ipul turut menyampaikan apa yang dikatakan oleh Presiden Prabowo terkait bagaimana memutus mata rantai kemiskinan dengan membangun sekolah-sekolah khusus untuk masyarakat miskin. “Artinya sekolah unggulan yang disebut dengan sekolah rakyat,” katanya. 

Menurutnya sekolah rakyat ini akan menjadi salah satu akses mereka mendapatkan jaminan sosial, yang pasti bagi usia sekolah mereka mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang unggul disekolah-sekolah rakyat.

“Nanti setelah lulus, dia bisa kembali pulang, mereka jadi agen perubahan dikeluarga maupun didiri sendiri,” ucap Gus Ipul. Gus Ipul juga optimis bahwa kemiskinan bisa diturunkan sesuai target Presiden, dan menjadikan masyarakat yang semangat untuk berdaya semakin tinggi.

Gus Ipul juga menyampaikan pada dasarnya sekolah rakyat memberikan kesempatan kepada keluarga miskin untuk bisa memperoleh pendidikan. 

Dikarenakan sekolah unggulan hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu, oleh Presiden ingin diperluas kesempatan ini bagi anak-anak keluarga tidak mampu mempunyai kesempatan untuk bersekolah.

“Tentu ini memerlukan masukan dan pematangan konsep dan sekarang kita sudah lakukan,” kata Gus Ipul.

Tag
Share