Kemenag Luncurkan MOSS sebagai Layanan Terpadu Satu Pintu
Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan MOSS (MORA One Stop Service)--
KORANOKUTIMURPOS.ID— Kementerian Agama Nasaruddin Umar meluncurkan MORA One Stop Service (MOSS), layanan digital terpadu yang mengintegrasikan seluruh layanan Kemenag ke dalam satu aplikasi. Layanan ini dapat diakses melalui ptsp.kemenag.go.id. Peluncuran dilakukan di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta.
"Dengan hadirnya Mora One Stop Service diharapkan masyarakat yang membutuhkan layanan Kementerian Agama cukup dilayani dengan satu sistem. Dari mana saja masyarakat bisa mengakses layanan—dari rumah, dari kantor, dari ruang pribadi—kapan saja,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar, di Jakarta, Senin (17/11/2025).
“Hadir layanan satu pintu Kementerian Agama, MORA One Stop Service. MORA itu singkatan dari Ministry of Religious Affairs, artinya Kementerian Agama Republik Indonesia, jadi Mora-OSS-nya itu One Stop Service,” tambahnya lagi.
Menag mengungkapkanp bahwa MOSS juga menghadirkan perubahan paradigma pelayanan di Kemenag. “Kehadiran Mora One Stop Service ini akan mungkin mengubah paradigma Kementerian Agama dalam melayani. Kementerian Agama hadir bukan hanya hadir sebagai pemilik layanan, tetapi hadir sebagai pelayan masyarakat,” ucapnya.
BACA JUGA:Program BPBL Beri Akses Energi Bagi Warga
BACA JUGA:Produk Farmasi dan Kosmetik Indonesia Tembus Ekspor ke Puluhan Negara
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nugroho Sulistyo Budi menyampaikan apresiasi terhadap peluncuran MOSS sebagai langkah strategis transformasi digital di Kementerian Agama.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Agama atas upaya transformasi digital yang terus dilakukan, termasuk melalui peluncuran MOSS. Ini bukan hanya langkah maju dalam pemanfaatan teknologi, tetapi juga representasi keseriusan Kemenag dalam meningkatkan kualitas layanan publik,” ujar Kepala BSSN.
Kepala BSSN menjelaskan bahwa inovasi digital membutuhkan pondasi keamanan yang kuat. “Transformasi digital itu ibarat gunung es. Yang terlihat di permukaan adalah aplikasi yang kita gunakan sehari-hari, namun yang jauh lebih penting adalah fondasi di bawahnya—integrasi data, keamanan sistem, serta mitigasi risiko siber yang harus dibangun secara kokoh," ungkapnya.
Kepala BSSN menegaskan pentingnya langkah konkret dalam menjaga keamanan layanan digital. “Ancaman seperti zero-day attack, kebocoran data, hingga human error adalah risiko nyata yang harus terus kita antisipasi bersama," pungkasnya.