Perluas Pasar Non-Tradisional, Industri Furnitur Bukukan Nilai Komitmen Rp17 Miliar di India

// Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengupayakan perluasan pasar non-tradisional bagi produk furnitur Indonesia.--

Kondisi ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar global, salah satunya ke India.

Dalam sambutannya ketika membuka Indonesia Furniture Pavilion di pameran IndexPlus, Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Ignatius Warsito menerangkan bahwa India memiliki potensi pasar yang cukup besar dan menjanjikan. 

Berdasarkan data-data yang disampaikan oleh IndexPlus, pasar konsumen India memiliki potensi besar yang diprediksi menjadi terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027. 

BACA JUGA:Spesifikasi Samsung A14 5G, Usung Desain Minimalis Serta Pilihan Warna Menarik, Cek Spesifikasi Lengkapnya

Selain itu, persentase populasi India yang tinggal di daerah perkotaan kini tercatat meningkat sebanyak 37% dan terus bertambah, sehingga pembangunan hunian kota dan hospitality terus dilakukan. Secara spesifik, pasar furnitur India mencapai USD41 Miliar, merupakan konsumen furnitur terbesar ke empat di dunia.

Pasar furnitur juga didukung oleh semakin pulihnya bisnis pariwisata dan hospitality, serta kebutuhan pemukiman dan perkantoran. 

Meningkatnya kebiasaan belanja online yang juga didukung dengan penggunaan teknologi berbasis industri 4.0, meningkatnya permintaan akan furnitur ramah lingkungan, serta meningkatnya kebutuhan furnitur fungsional, desain ergonomis, dan customized juga diprediksi akan memengaruhi tren pasar furnitur.

“Potensi pasar yang besar dan tren pasar furnitur yang dinamis kami harapkan bisa menjadi perhatian seluruh pelaku industri furnitur, termasuk para desainer furniture, yang berperan besar dalam menciptakan tren desain furnitur yang marketable,” tutur Warsito.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan