BPMP Sumsel Berikan Pelatihan IKM di OKU Selatan, Upaya Tingkatkan Pengetahuan
//Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), melakukan kunjungan ke Sekolah Dasar Negeri (SDN-04) dan (SDN-05) Muaradua guna memberikan pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Platform Merdeka Mengajar (PMM), pada b--
MUARADUA - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan kunjungan ke Sekolah Dasar Negeri (SDN-04) dan SDN-05 Muaradua untuk memberikan pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) beberapa waktu lalu.
Kunjungan BPMP ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terkait Implementasi Kurikulum Merdeka yang akan segera diberlakukan.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan OKU Selatan, Beni Suhendro, SH., MM, pada Minggu, 23 Juni 2024.
Menurutnya, tujuan kegiatan diseminasi ini adalah agar tersedia tim yang terlatih untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, karena semua komponen harus terlibat.
"Kurikulum Merdeka merupakan sebuah inovasi dalam pendidikan yang menekankan pada pembelajaran berdiferensiasi dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan OKU Selatan," ujarnya.
BACA JUGA:Jelang Libur, Himbau Siswa Isi Waktu dengan Kegiatan Positif
Selama kegiatan diseminasi berlangsung, peserta mendapatkan materi yang sangat menarik terkait konsep dan implementasi Kurikulum Merdeka.
"Mereka belajar tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi, asesmen pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, serta penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah dan unsur pendukung lainnya, yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)," jelasnya.
Pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi antara guru, kepala madrasah, dan komunitas di sekitar madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Kegiatan IKM ini diharapkan dapat membuat pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh peserta pelatihan berperan aktif dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di lingkungan sekolah nantinya.
"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, memenuhi kebutuhan peserta didik secara lebih efektif, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih beragam, inklusif, dan bermakna kepada seluruh siswa," tandasnya