Apresiasi Siswa Sukses Ubah Motor BBM jadi Motor Listrik

Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah menghadiri kegiatan elektrifikasi kendaraan dan transformasi motor konvensional menjadi motor listrik yang digelar di Citimall Baturaja. -Instagram @prokopim_pemkaboku---

BATURAJA - SMK Negeri 3 OKU sukses mengubah motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.

Inovasi tersebut muncul berawal dari gagasan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) H. Teddy Meilwansyah, S.STP., M.M., M.Pd., yang pada saat itu masih menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati.

Di mana Teddy mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah OKU berinovasi menciptakan motor listrik. Gagasan tersebut disambut baik oleh SMK Negeri 3 OKU.

Atas inovasi tersebut, pada Senin (13/10), Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah bersama Asisten III Romson Fikri dan sejumlah Kepala Dinas hadir langsung dalam kegiatan elektrifikasi kendaraan dan transformasi motor konvensional menjadi motor listrik yang digelar di Citimall Baturaja.

Dalam sambutannya, Bupati OKU mengungkapkan rasa bangga atas inovasi yang dilakukan oleh SMK Negeri 3 OKU. 

Teddy menyebut, prestasi ini mampu mengubah pandangan masyarakat terhadap siswa SMK yang kerap mendapat stigma negatif seperti ugal-ugalan dan terlibat tawuran.

BACA JUGA:Dorong Sinergi Wujudkan 100.000 Wirausaha Baru

BACA JUGA:Keluhkan POM Bensin yang Kerap Dikuasai Motor Tangki Besar

“Langkah ini membuktikan bahwa siswa SMK bisa berinovasi dan menciptakan karya bermanfaat bagi lingkungan,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten OKU siap memberikan dukungan dan pendampingan bagi sekolah-sekolah yang ingin mengembangkan inovasi di bidang energi terbarukan dan ramah lingkungan.

“Jika inovasi ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin akan menjadi kebanggaan bukan hanya bagi OKU di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 OKU, Berkat Hanafi, didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Aidil, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya baru mampu memproduksi tiga unit motor listrik. 

Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah mahalnya biaya bahan baku.

“Untuk satu unit motor listrik, kami memerlukan biaya sekitar Rp20 juta. Komponen paling mahal adalah baterai lithium-ion yang harganya mencapai Rp8 juta,” ungkap Aidil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan