Sukses Berdayakan Perempuan Desa Melalui Industri Organik Hingga Menembus Pasar Ekspor

Reporter: Yogie |

Editor: Yogie |

Rabu , 25 Jun 2025 - 07:01

Foto: IG ellarizkif.m - Ella Rizky Farihatul Maftuhah--

Perjalanan bisnisnya dari skala kecil hingga menjadi eksportir internasional, Berawal dari hanya lima orang kerabat, Ella mulai memproduksi Gula Semut secara kecil-kecilan dan menitipkannya ke toko oleh-oleh. Namun, pasar lokal belum sepenuhnya memahami manfaat dan kualitas produk tersebut.

Titik balik terjadi saat seorang wisatawan asal Korea Selatan membeli dalam jumlah besar, yang kemudian menjadi pintu masuk pertama ke pasar ekspor.

Kini, melalui PT dan Koperasi Nira Lestari, Ella mampu mengekspor produk ke beberapa negara, seperti

Kanada (rata-rata 20 ton setiap 3 bulan), Belanda, Malaysia, Thailand dan Korea Selatan.

Kapasitas produksinya kini mencapai 60 ton per bulan dengan mitra petani sebanyak 309 orang serta Tim digital marketing 15 pemuda lokal.

Tidak hanya berhenti di bisnis, Ella kini juga membangun sekolah bisnis non-formal gratis di desa sebagai kontribusi untuk regenerasi wirausaha lokal.

Produk gula semut yang diproduksi oleh Ella telah memenuhi standar ekspor internasional, dengan uji kualitas mencakup kadar air, ash content dan pH.

Sebagai mahasiswa doktoral kimia, Ella juga mengembangkan aplikasi digital untuk uji kualitas dari foto sampel rancang bangun alat laboratorium murah untuk UMKM pendampingan produksi agar sesuai standar global.

sukses berdayakan perempuan desa melalui industri organik hingga menembus pasar ekspor                            okutimurpos - ella rizky farihatul maftuhah merupakan salah satu pengusaha yang suskes memberdayakan perempuan desa melalui industri organik hingga menembus pasar ekspor. 
 
salah satu mahasiswa program doktoral kimia universitas gadjah mada (ugm) yang menerima beasiswa lpdp ini membuktikan bahwa inovasi dan semangat sosial bisa membawa perubahan besar dari desa. 
 
perempuan asal dari magelang, jawa tengah ini merupakan satu-satunya awardee lpdp angkatan pk-190 dari jalur wirausaha.
 
dengan tidak melanjutkan studinya di luar negeri, ella memilih tetap di indonesia agar bisa melanjutkan misi-misinya untuk memberdayakan perempuan desa. 
 
 
desa tempat ella tinggal memiliki tradisi lama membuat gula cetak dari nira kelapa. namun seiring waktu, banyak perempuan meninggalkan desa untuk bekerja di kota akibat keterbatasan ekonomi.
 
melihat potensi besar komoditas lokal ini, ella mengembangkan gula semut organik produk turunan kelapa dengan nilai ekonomi tinggi dan pasar global yang luas.
 
 
perjalanan bisnisnya dari skala kecil hingga menjadi eksportir internasional, berawal dari hanya lima orang kerabat, ella mulai memproduksi gula semut secara kecil-kecilan dan menitipkannya ke toko oleh-oleh. namun, pasar lokal belum sepenuhnya memahami manfaat dan kualitas produk tersebut. 
 
titik balik terjadi saat seorang wisatawan asal korea selatan membeli dalam jumlah besar, yang kemudian menjadi pintu masuk pertama ke pasar ekspor.
 
kini, melalui pt dan koperasi nira lestari, ella mampu mengekspor produk ke beberapa negara, seperti
kanada (rata-rata 20 ton setiap 3 bulan), belanda, malaysia, thailand dan korea selatan. 
 
kapasitas produksinya kini mencapai 60 ton per bulan dengan mitra petani sebanyak 309 orang serta tim digital marketing 15 pemuda lokal. 
 
tidak hanya berhenti di bisnis, ella kini juga membangun sekolah bisnis non-formal gratis di desa sebagai kontribusi untuk regenerasi wirausaha lokal. 
 
 
produk gula semut yang diproduksi oleh ella telah memenuhi standar ekspor internasional, dengan uji kualitas mencakup kadar air, ash content dan ph. 
 
sebagai mahasiswa doktoral kimia, ella juga mengembangkan aplikasi digital untuk uji kualitas dari foto sampel rancang bangun alat laboratorium murah untuk umkm pendampingan produksi agar sesuai standar global. 
baca juga:raup omzet rp700 juta per bulan, baznas sukses berdayakan usaha tas umkm binaan 
teknologi ini memungkinkan pelaku umkm melakukan quality control tanpa biaya mahal laboratorium.
 
salah satu tantangan besar dalam industri kelapa adalah kurangnya regenerasi tenaga kerja pemanjat pohon kelapa (pendere).
 
untuk mengatasinya, ella mengembangkan kelapa pendek (genjah) hasil kultur jaringan, dengan keunggulan tinggi hanya 1 meter, aman dan mudah dipanen. 
 
produksi nira dua kali lebih banyak
mulai panen dalam waktu empat tahun cocok untuk diterapkan oleh generasi muda. 
baca juga:ikm keripik tempe sukses ekspor produk ke arab saudi 
ella ingin menjadikan gula kelapa sebagai pemanis alami yang dikenal luas karena manfaat kesehatannya terutama karena indeks glikemiknya rendah dan cocok untuk penderita diabetes.
 
“jurnal penelitian tentang gula kelapa banyak, tapi belum bisa diakses masyarakat. saya ingin jadi jembatannya," ungkapnya. 
 
ella dalam akun sosmednya menyebutkan, kita itu sertifikasinya tidak berproduk, jadi tanah yang kita sertifikasi ini adalah sertifikasi organik kemudian pohon di atas tanah itu juga kita sertifikasikan organik. 
 
"jadi kalau ada beberapa produk yang seperti kita ada golden nira vegan nektar, vco, itu semuanya organik karena berasal dari tanah yang organik," katanya. 
 
kemudian lanjutnya, cara membentuk pasar dalam negeri yaitu kita tidak mungkin langsung mengambil pasar-pasar yang sudah ada.
 
"di pt nila lestari internasional kita mengkondisikan pasar sendiri yaitu dengan mempunyai mitra pemasaran, selain kita menjadikan mereka sebagai reseller dan kita juga mengedukasi sebagai marketer para mitra ini agar bisa jualan," terangnya.
 
kisah ella rizky adalah bukti bahwa dengan ilmu, keberanian dan aksi nyata, perempuan muda dari desa pun bisa menembus pasar global dan menciptakan perubahan besar bagi masyarakatnya.
baca juga:petani oku selatan sukses budidayakan buah naga diatas lahan kering
kini, ella menjalin kerja sama joint venture dengan pengusaha asal malaysia yang memiliki fokus serupa.
 
“jangan takut gagal. belajarlah dari jatuh, dan ubah itu jadi langkah untuk berlari," tandas ella.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKUTIMURPOS EDISI KAMIS, 26 JUNI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan