Wamen Fajar di Kuningan, Kearifan Lokal 'Seren Taun' Mendidik Karakter Generasi Muda

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq tiba di Cagar Budaya Nasional Gedung Paseban Tri Panca Tunggal yang menjadi salah satu pusat kebudayaan di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat--
KORANTIMUOS.ID - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq tiba di Cagar Budaya Nasional Gedung Paseban Tri Panca Tunggal yang menjadi salah satu pusat kebudayaan di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.
Kehadiran Wamen Fajar tersebut disambut hangat oleh masyarakat yang tengah melaksanakan upacara Seren Taun yang rutin dihelat setiap tahunnya.
Seren Taun merupakan upacara adat panen padi dan juga salah satu kearifan lokal Indonesia yang telah menjadi tradisi masyarakat Sunda sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh. Cigugur menjadi satu di antara desa adat Sunda yang terus melestarikan tradisi ini.
Sebagaimana salam dan pesan dari Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Wamen Fajar dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaranya upacara Seren Taun ini yang dihadiri oleh beragam unsur masyarakat, termasuk tokoh-tokoh lintas agama.
Menurut Fajar, sebagai bagian dari khazanah kebudayaan Indonesia nan kaya, upacara ini sejatinya bukan hanya milik masyarakat Kuningan, melainkan juga milik alam kebudayaan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Pemuda Pelopor Desa 2025 Ditutup, Kuatkan Peran Pemuda Bangun Desa dengan Inovasi
BACA JUGA:Kemenag Latih 100 Kepala KUA Susun Peta Strategis Ketahanan Keluarga
"Rasa syukur panen dalam Seren Taun menandakan kita memiliki ketahanan pangan yang oleh Presiden Prabowo sering disebut sebagai ‘kemandrian pangan’. Itu terbukti dan mewujud. Hal inilah yang menjadi modal sosial kekuatan pangan kita,” tuturnya.
Fajar menilai bahwa Seren Taun juga menandakan kelenturan warga negara Indonesia sebagai masyarakat yang religius, namun tidak kehilangan dan tercerabut dari tradisi budaya yang dalam hal ini adalah budaya Sunda.
Lebih lanjut, Fajar menuturkan bahwa Pancasila, agama, budaya luhur adalah nilai karakter pendidikan kita. Nilai tradisi luhur, sambungnya, dapat memancarkan serta menebarkan benih-benih kebaikan terutama bagi generasi muda di masa kini dan yang akan datang.
“Apa yang menjadi tradisi kita tetap kita lestarikan di tengah tantangan yang ada dan bermacam polanya. Urang Sunda saya yakin dapat menguatkan antara nilai kebudayaan tradisi dengan nilai-nilai kemajuan,” pungkas Fajar yang pernah menahkodai MAARIF Institute for Culture and Humanity.
BACA JUGA:Industri Panel Surya Investasi Rp 1,5 Triliun di Kendal, Dukung Kemandirian EBT
BACA JUGA:Polres OKU Timur Gelar Giat Bakti Tempat Ibadah
Bupati Kuningan dan Dirjen Pelestarian Kebudayaan Kementerian Kebudayaan juga turut hadir pada agenda Seren Taun kali ini.