Optimistis Penyelenggaraan Haji Sukses, Tanazul Upaya Urai Kepadatan Mina

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar--
JAKARTA - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar optimistis penyelenggaraan haji 2025 akan berlangsung sukses. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penerapan skema tanazul untuk mengurai kepadatan di Mina, sekaligus meningkatkan kenyamanan jamaah.
Skema tanazul ini maksudnya, jemaah-jemaah yang tinggal di hotel sekitar jamarat (tempat lontar jumrah) akan kembali ke penginapannya setelah tengah malam, tidak menginap di tenda Mina. Menurut Menag, jumlah jemaah yang akan mengikuti skema tanazul diperkirakan mencapai 30 ribu orang.
"Langkah skema tanazul ini kami ambil untuk mengurangi kepadatan (tenda Mina). Bahkan, lokasi hotel lebih dekat ke tempat lontar jumrah dibandingkan kemah di Mina. Ini ikhtiar kami agar jamaah lebih nyaman dan ibadah lebih lancar," kata Menag saat bertemu media usai Sidang Isbat awal Zulhijjah di Jakarta.
Lebih lanjut, Menag bersyukur hingga hari ke-27 masa operasional haji, berbagai kendala yang muncul di lapangan telah berhasil diatasi. "Alhamdulillah, hingga saat ini penyelenggaraan haji berjalan lancar tanpa kendala berarti. Kekurangan kecil yang sempat muncul dapat kami atasi dengan cepat," tukas Menag.
Salah satu permasalahan yang sempat muncul adalah terpisahnya pasangan jemaah, seperti suami-istri, orang tua-anak, serta jemaah lansia/disabilitas. Namun hal ini dapat segera diatasi oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
"Kami juga bersyukur karena jemaah, terutama suami istri dan anggota keluarga, dapat kami tempatkan dalam satu hotel," ujar Menag.
BACA JUGA:Harlah ke-2 IPARI, Ribuan Penyuluh Agama Bersih-bersih Rumah Ibadah
Menag menambahkan bahwa seluruh proses keberangkatan jemaah dari Indonesia berjalan tertib dan semakin efisien. “Dinamika awal sudah kami atasi. Insyaallah, hingga kloter terakhir tanggal 30 Mei, seluruh jemaah reguler telah diberangkatkan,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran ibadah haji dan keselamatan para jamaah. "Mari kita saling mendoakan, baik untuk jamaah agar ibadahnya mabrur, maupun untuk bangsa agar terus diberi kedamaian dan kesejahteraan," ajaknya.
Optimisme Tata Kelola DAM
Menag turut menyinggung rencana penataan ulang tata kelola DAM (denda) haji. Menurutnya, pemerintah tengah mengkaji skema pemotongan DAM di Indonesia dengan tetap merujuk pada ketentuan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“MUI tidak melarang secara mutlak. Mereka hanya meminta penjelasan terkait ilat atau alasan hukumnya. Ini sedang kami susun. Insyaallah dalam waktu dekat bisa kami rampungkan agar mendapatkan persetujuan,” kata Menag.
Ia juga menyoroti potensi besar skema ini dalam mendukung ekonomi lokal. “Bayangkan jika 220 ribu kambing dipotong di Indonesia. Ini akan sangat berdampak positif bagi peternak dan masyarakat penerima manfaat. Tapi tentu semua harus dijalankan sesuai syariah dan aturan,” ujarnya.
Menutup keterangannya, Menag mengungkapkan rasa syukur atas peningkatan pelayanan haji tahun ini. “Walaupun biaya haji turun, pelayanan tetap meningkat dan dirasakan langsung oleh jamaah. Kami sudah berikhtiar semaksimal mungkin. Kini, mari kita serahkan hasilnya kepada Allah SWT,” pungkasnya.