Harlah ke-2 IPARI, Ribuan Penyuluh Agama Bersih-bersih Rumah Ibadah

Ribuan penyuluh agama dari seluruh Indonesia menggelar aksi bersih-bersih serentak di rumah ibadah lintas agama, Selasa (27/5/2025).--

JAKARTA - Ribuan penyuluh agama dari seluruh Indonesia menggelar aksi bersih-bersih serentak di rumah ibadah lintas agama, Selasa (27/5/2025). Kegiatan ini menjadi puncak peringatan Hari Lahir ke-2 Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) sekaligus penutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPARI ke-2 di Jakarta.

Aksi ini dilakukan di masjid, gereja, pura, vihara, dan kelenteng oleh para penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Selain menjaga kebersihan, kegiatan ini menjadi ruang perjumpaan lintas iman yang mempererat semangat moderasi beragama.

Ketua Umum IPARI, Daloh Abdaloh, mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan komitmen nyata penyuluh dalam merawat rumah ibadah sebagai tempat suci dan simbol persaudaraan.

"Ini cara kami merawat Indonesia dari bawah. Dari rumah ibadah yang bersih dan ramah, kita bangun harmoni dan keteladanan bersama," ujarnya di Jakarta.

Ia menambahkan, penyuluh agama merupakan garda terdepan moderasi beragama yang hadir langsung di tengah masyarakat. "Aksi bersih-bersih rumah ibadah adalah salah satu bentuk pelayanan yang menyentuh sisi spiritual dan sosial sekaligus," katanya.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama pengurus rumah ibadah setempat. Di beberapa daerah, kegiatan ini turut melibatkan warga lintas agama yang bergotong royong membersihkan tempat ibadah.

BACA JUGA:Pacu Daya Saing Industri, Balai Kemenperin Optimalkan Layanan Jasa Sertifikasi TKDN

"Di beberapa daerah, warga Muslim dan non-Muslim ikut membersihkan masjid dan gereja secara bergantian. Ini potret Indonesia yang kita rindukan: rukun, peduli, dan saling menjaga," ungkap Daloh.

Rakernas IPARI yang digelar sejak Minggu, 25 Mei 2025, menekankan pentingnya transformasi peran penyuluh sebagai agen perubahan sosial. Aksi serentak ini menjadi implementasi langsung semangat tersebut di lapangan.

Kegiatan ini juga menegaskan peran penyuluh sebagai pelayan umat yang tidak hanya menyampaikan pesan agama, tetapi juga menjaga kehidupan sosial yang harmonis, inklusif, dan berkeadaban.

"Seluruh penyuluh agama adalah duta moderasi beragama. Melalui gerakan ini, kami ingin menunjukkan bahwa keberagaman bukan halangan, melainkan kekuatan untuk saling menguatkan," tegasnya.

Aksi ini berlangsung di lebih dari 400 titik, dari kota besar hingga pelosok desa. Dokumentasi kegiatan disiarkan melalui kanal resmi IPARI dan Kementerian Agama sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus inspirasi bagi masyarakat luas.

Daloh juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan batin dalam kehidupan beragama. "Rumah ibadah yang bersih adalah cermin dari niat tulus umat untuk menyucikan hati dalam beribadah dan bermasyarakat," jelasnya.

Melalui IPARI, penyuluh terus didorong untuk berinovasi dan aktif membangun ruang sosial yang sehat dan konstruktif. Gerakan ini diharapkan menjadi tradisi tahunan dalam memperingati Harlah IPARI. "Ini baru permulaan. Kami berharap gerakan seperti ini bisa menjadi budaya pelayanan, bukan hanya kegiatan tahunan," tutur Daloh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan