Sosok yang mengagumi Rahmah El Yunusiyah dan Kartini tersebut mengaku sangat bersyukur bisa memberikan dampak yang luas bagi kampung halamannya.
"Dua wanita yang saya kagumi tersebut menginspirasi saya untuk bisa menjadi perempuan yang mampu memberikan dampak besar bagi masyarakat. Buku Habislah Gelap Terbitlah Terang sangat menginspirasi saya karena dulu desa wisata yang dianggap tidak punya masa depan dan suram, kini saya bisa buktikan dengan menghidupi lilin-lilin kecil yang sangat berarti bagi masyarakat di kampung halaman saya," tutur Yuliza.
Menurut Yuliza, saat ini perempuan juga mampu menjadi pemimpin dan pengambil keputusan dengan kegigihan yang dimiliki. Syaratnya, punya ide, kreatifitas dan punya kemampuan untuk meyakinkan orang dan menjalankan ide tersebut.
Kisah Cokelatin Signature, juara kategori umum IMA UMKM Award
Lain Yuliza, lain pula Irena. Sosok yang nama lengkap Irena Surosoputra ini membangkitkan bisnis dengan mengangkat komiditas lokal Indonesia, yaitu coklat. Dengan melalui riset kecil-kecilan dan pertimbangan yang cukup akhirnya Irena memilih cokelat menjadi salah satu produk yang dikembangkan untuk jadi cemilan lezat yang banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia.
Berdasarkan perpustakaan yang dipelajari Irena, beberapa penelitian menunjukkan bahwa cemilan lezat berbahan dasar kakao tersebut terbukti dapat meningkatkan mood seseorang menjadi lebih baik.
Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kakao terbesar ke tujuh di dunia dengan rata-rata volume produk biji kakao di kisaran 170-180 ribu ton per tahun membuat Indonesia memiliki potensi besar menghasilkan berbagai macam produk cokelat yang mampu bersaing hingga ke kancah internasional. Potensi tersebut mendorong Irena Surosoputra untuk membangun bisnis yang berfokus untuk menghasilkan produk-produk cokelat dengan mengoptimalkan buah kakao asli dari Indonesia.
Berawal dari “iseng-iseng”, ibu tiga anak tersebut mengaku tertarik memulai usaha cokelat karena mendapatkan tanggapan positif dari teman-temannya terhadap minuman cokelat racikannya sendiri. Selain itu, ketertarikannya untuk memulai produksi dengan brand: Cokelatin Signature. Ide ini juga didasari oleh keresahannya terhadap banyaknya produk cokelat dengan kandungan gula yang sangat tinggi.