Kemenkop Dorong Kopdes Merah Putih Bangun Ekosistem dan Kemitraan Bisnis

Selasa 18 Nov 2025 - 17:51 WIB
Reporter : Claudeo
Editor : Yogi

KORANOKUTIMURPOS.ID - Optimisme akan eksistensi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih semakin menggema di seluruh Indonesia. Saat ini, Kementrian Koperasi (Kemenkop) sudah berada di tahap mempercepat operasionalisasi Kopdes yang telah terbentuk, lewat program magang para pengurus koperasi.

Program magang tersebut sebagai wahana pembelajaran dan pelatihan langsung di lapangan dengan enam lokasi magang, yang salah satunya adalah Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq (Kabupaten Bandung), khusus untuk pengembangan sektor pertanian.

"Melalui program magang pengurus ini, kami akan terus mendorong Kopdes Merah Putih mampu membangun ekosistem dan kemitraan bisnis, dengan dukungan dari Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), Programma Uitzending Manager (PUM) Representative Indonesia, dan perguruan tinggi (Universitas Pasunda Bandung)," kata Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari, pada acara Magang Pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Tahun 2025 Sektor Pertanian, di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (16/11).

Kegiatan magang di Koperasi Al-Ittifaq tersebut merupakan batch pertama yang dimulai dari 15 November sampai 22 November 2025, dengan diikuti sebanyak 38 orang dari empat 4 provinsi (Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah) dari 36 perwakilan Kabupaten/Kota. 

BACA JUGA:Kemenag Luncurkan MOSS sebagai Layanan Terpadu Satu Pintu

BACA JUGA:Program BPBL Beri Akses Energi Bagi Warga

Dari total 114 orang dari 24 Provinsi yang dibagi menjadi 3 batch, masing-masing batch berjumlah 38 orang, dengan metodologi pelaksanaan magang melalui pendekatan dua skema. Yaitu, pembekalan materi dan studi kunjungan (study visit) dan praktik langsung (on the job training).

Bagi Destry, Kopontren Al-Ittifaq merupakan salah satu contoh sukses dalam penerapan pertanian terpadu yang menggabungkan produksi, manajemen, dan pemasaran secara profesional. 

"Sistem agribisnis yang diterapkan Al-Ittifaq sudah terhubung dengan berbagai pasar modern seperti supermarket). Sehingga, peserta magang bisa mempelajari rantai agribisnis secara lengkap dari hulu sampai hilir," imbuh Destry.

Selain itu, Al-Ittifaq juga menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan santri, sehingga para pengurus Kopdes Merah Putih mendapatkan pengalaman yang bukan hanya teknis tetapi juga sosial dan manajerial. 

"Magang di tempat ini membantu pengurus Kopdes Merah Putih mengembangkan kompetensi utama, diantaranya budidaya pertanian, kewirausahaan, manajemen hasil, serta kemampuan bekerja secara disiplin dan mandiri," ulas Destry.

Destry berharap kegiatan strategis ini bisa menumbuhkan DNA kewirausahaan, dimana peserta Kopdes Merah Putih mampu memahami model bisnis dan mengetahui cara mengembangkan bisnis berkelanjutan.

BACA JUGA:Produk Farmasi dan Kosmetik Indonesia Tembus Ekspor ke Puluhan Negara

BACA JUGA:Jangan Dibuang, Ini Manfaat Luar Biasa Kulit Jeruk Bali bagi Kesehatan

"Kemudian, dapat mereplikasi di masing-masing koperasinya, juga dapat menjalin kemitraan dengan pengurus koperasi lokasi magang maupun antar peserta magang. Sehingga, akan terbentuk ekosistem bisnis koperasi," papar Destry.

Kategori :