Modul Smart Farming Bapeltan Lampung dibuat, dibangun, dan dikembangkan dengan harga yang relatif lebih murah, dapat dimodifikasi dan mudah diperbaiki saat terjadi kerusakan, semua partisi/komponen elektronik didalam dapat dijumpai dan dibeli secara mandiri. Dibangun dengan sistem yang fleksibel, mudah, murah, dan dapat dipelajari secara mandiri.
Adapun manfaat yang diperoleh dari Modul Smart Farming Bapeltan Lampung diantaranya, dapat membantu memudahkan dalam perawatan tanaman, seperti penyiraman dan pemupukan. Selanjutnya, sistem yang dibuat secara presisi takaran air dan nutrisi ke tanaman menjadi lebih tepat dan sesuai, Dapat mengurangi jumlah tenaga kerja, Dapat menghemat waktu penyiraman atau pemupukan, Dapat di kontrol dan dipantau jarak jauh dengan IoT. Kemudian, dengan adanya sensor yang terpasang dapat mengukur nilai parameter tanaman yang sesuai.
“Modul Smart Farming IoT dapat diaplikasikan langsung dilahan pertanian milik petani secara mandiri. Peserta pelatihan diharapkan mampu memahami penerapan teknologi pertanian, berinovasi mengembangkan ilmu yang sudah dipelajari selama magang. Peserta diharapkan mampu untuk merangkai dan membuat alat IoT sederhana yang dapat diimplementasikan di lahan pertanian,” ujar Ferdian pada awak media pada Rabu (15/10/2025).
BACA JUGA:Bahas Akses Kuangan Daerah Bupati Enos Hadiri Rakornas TPKAD 2025
BACA JUGA:Satops Patnal Lapasmar Gelar Razia Gabung Bersama TNI Polri
“Selain dipenuhi dengan kekayaan alam, kita juga perlu membekali diri dengan ilmu pengetahuan, dalam budidaya, manajerial lembaga, penjualan, teknologi pertanian, dengan inovasi Smart Farming ini, Bapeltan Lampung mendorong pertanian indonesia yang maju, mandiri, dan modern,” tutupnya.
Adapun Tim Smart Farming Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung diantaranya; Ferdian Hidayatullah, S.T., Agung Prastyo, S.T., dan Falah Era Prihatin, A.Md.