Kunjungan Tahap II PSSI dan FIFA, Pastikan Stadion di Indonesia Penuhi Standar Internasional
Kunjungan FIFA tahap kedua untuk mendukung transformasi stadion sepak bola di Indonesia resmi selesai pada Minggu, 15 Desember 2024.--
● Stadion Bumi Sriwijaya
● Stadion Indomilk Arena
● Stadion H. Dimurthala
● Stadion Harapan Bangsa
Tim FIFA yang hadir meliputi pakar keamanan dan keselamatan stadion dari Eropa, yaitu Ben Veenbrink dan Lavin Vignesh (FIFA Lead Regional Office). Mereka didampingi oleh perwakilan dari PSSI yakni Adi Nugroho (Direktur Keamanan dan Keselamatan Infrastruktur) dan Cut Ayu Rahimainita (Hubungan Internasional PSSI - Kantor FIFA Indonesia).
Meningkatkan Standar untuk Masa Depan Sepak Bola yang Lebih Aman.
Studi ini difokuskan pada beberapa langkah utama:
● Memberikan rekomendasi detail untuk meningkatkan keamanan stadion.
● Mengembangkan pedoman keselamatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di Indonesia.
● Merancang sistem sertifikasi dan perizinan stadion yang memenuhi standar internasional.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan pentingnya inisiatif ini:
“Kolaborasi ini adalah komitmen nyata kami untuk meningkatkan kualitas dan keamanan stadion sepak bola di seluruh Indonesia. Dengan dukungan dari FIFA, kami ingin memastikan stadion-stadion kita memenuhi standar internasional, sehingga para pemain, ofisial, dan penggemar dapat menikmati sepak bola dengan rasa aman. Ini adalah langkah penting untuk membangun lingkungan sepak bola yang lebih baik di Indonesia.”
Kolaborasi untuk perubahan positif
Proyek ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, klub-klub dari Liga 1 dan Liga 2, kontraktor, serta pemerintah daerah. Bersama-sama, mereka berkomitmen untuk mewujudkan stadion yang tidak hanya aman tetapi juga menjadi simbol harapan dan kebangkitan sepak bola Indonesia.
Hasil dari studi ini akan menjadi panduan utama untuk renovasi dan pengembangan stadion di masa depan, memastikan standar keselamatan yang tinggi sekaligus menghormati memori para korban tragedi yang telah terjadi.