Antisipasi Potensi Bencana, BPBD Kabupaten OKU Timur Siagakan Satgas Bansor
Budi Widiyanto--
MARTAPURA - Untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan (Sumsel) menyiagakan satuan tugas banjir dan longsor (Satgas Bansor).
Kepala BPBD Kabupaten OKU Timur MGS Habibullah melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur Budi Widiyanto mengatakan, bahwa saat ini pihaknya telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir memasuki musim hujan tahun ini.
Lanjut kata dia, status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor ditetapkan mulai Desember 2024 hingga Februari 2025.
"Dalam penetapan status tersebut, BPBD OKU Timur menyiagakan Satgas Bansor di sejumlah kecamatan yang ada Kabupaten OKU Timur yang dipetakan rawan terjadi bencana alam saat musim hujan," katanya, Rabu (11/12/2024).
BACA JUGA:Polsek Belitang III Laksanakan Kegiatan KRYD Cipta Kondisi
Ia juga menyampaikan, daerah di Kabupaten OKU Timur terdapat daerah yang rawan banjir.
Adapun diantaranya Kecamatan Bunga Mayang Kecamatan Martapura, Kecamatan BP Bangsa Raja, Madang Suku 1, Kecamatan Madang Suku 2.
Lalu Kecamatan Cempaka, Kecamatan Semendawai Suku III, Kecamatan Semendawai barat, Kecamatan Belitang.
Sedangkan untuk Kecamatan Cempaka ini hampir setiap desa rawan terjadi banjir karena wilayah lebih rendah dari daerah lain.
Kalau untuk bencana longsor ini jarang terjadi karena di Kabupaten OKU Timur bukan wilayah perbukitan. Namun yang sering terjadi longsor ini di Daerah Aliran Sungai.
Sedangkan untuk puting Peliung yang baru saja terjadi di dusun karang anyar, desa Kotabaru.
Lalu masyarakat harus selalu waspada dan selalu mendengarkan informasi, karena banjir yang berada di wilayah OKU Timur ini datangan dari hulu sungai.
"Selain pencegahan kita juga melakukan telah melakukan persiapan peralatan. Kita juga menyiapkan satu perahu karet, jika memerlukan bantuan evakuasi kita berkoordinasi dengan Basarnas dan Polisi," katanya.