Sekjen ESDM Tegaskan Komitmen Indonesia-Jepang Capai Net Zero Emission
Pemerintah Indonesia dan Jepang menyelenggarakan Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF) ke-8 sebagai ajang penting untuk memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang di sektor energi. --
"Kami sangat berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 46% sebelum tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk itu, kami harus menggunakan segala cara yang memungkinkan, termasuk teknologi seperti Carbon Capture and Storage (CCS)," ujarnya.
Selain itu Masanori juga menyoroti pentingnya energi terbarukan, energi nuklir, dan bahan bakar fosil sebagai bagian dari strategi transisi energi Jepang.
"Energi terbarukan perlu ditingkatkan dua kali lipat, dan kami membutuhkan energi nuklir yang stabil dan rendah karbon. Sementara itu, gas alam tetap penting sebagai bahan bakar transisi," tambahnya.
ia juga menegaskan bahwa Jepang berkomitmen untuk menghapus pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak efisien, meski batu bara masih memiliki peran tertentu.
"Kemitraan yang telah kita bangun selama 65 tahun hubungan diplomatik ini diharapkan dapat menjadi menjadi katalisator untuk mempercepat kemajuan, mengatasi tantangan, dan mencapai target Net Zero Emission kita," tutup Dadan.
BACA JUGA:Atasi Perceraian hingga Perkawinan Anak
BACA JUGA:Bicara tentang Kesejahteraan Guru dan Infrastruktur Pendidikan, Wamenag Komitmen Untuk Meningkatkan
Pada IJEF ke-8 dibahas empat topik utama, yaitu minyak dan gas, mineral, energi terbarukan, serta hidrogen dan amonia.
Fokus diskusi mencakup peluang investasi di sektor energi, pengembangan energi rendah karbon, dan hilirisasi mineral. Sebagai bagian dari forum ini, juga ditandatangani Nota Kesepahaman untuk memperkuat kerja sama di sektor energi panas bumi antara INPEX Geothermal dan PLN Indonesia Power.