Dapur MBG Rantau Panjang Ditutup Sementara, BGN Telusuri Dugaan Mark Up Anggaran
Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Buay Rawan dibekukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.---
MUARADUA - Badan Gizi Nasional (BGN) resmi membekukan sementara operasional Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten OKU Selatan.
Pembekuan dilakukan karena adanya dugaan mark up anggaran serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) pada dapur tersebut.
Langkah ini merupakan bagian dari penertiban BGN terhadap beberapa dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah yang dinilai tidak sesuai ketentuan.
Koordinator Lapangan SPPG OKU Selatan, Hafiz, membenarkan penutupan sementara dapur MBG Rantau Panjang ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Ia menyebutkan, pihaknya belum dapat memberikan penjelasan rinci karena masih menjalani pemeriksaan dari BGN.
“Ya benar, dapur MBG Desa Rantau Panjang ditutup sementara. Untuk penyebab pastinya kami belum bisa memastikan karena masih memenuhi panggilan dari pihak BGN,” ujarnya singkat.
BACA JUGA:Kebakaran Viber PT KIT, Satu Karyawan Diamankan
BACA JUGA:Hidangan Khas Sumsel yang Menggugah Selera Dibuat Seribu Porsi di JSC
Kepala SPPG Rantau Panjang, Muhammad Defri, juga mengonfirmasi hal serupa. Ia mengatakan belum dapat menjelaskan detail penyebab pembekuan mengingat baru terjadi pergantian kepemimpinan.
“Saya belum bisa berkomentar banyak, karena baru menjabat. Mungkin kepala SPPG sebelumnya yang lebih mengetahui penyebab penutupan,” ungkapnya.
Iin, selaku mitra pengelola dapur MBG Rantau Panjang, turut membenarkan bahwa dapur yang dikelolanya tidak beroperasi sementara waktu.
Namun ia menegaskan bahwa penutupan tersebut bukan disebabkan dugaan penyimpangan anggaran.
“Benar, tutup sementara karena kendala listrik dan AC. Terkait isu mark up anggaran, itu tidak benar dan merupakan fitnah,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Selatan, dr. Meri Astuti, MM, menyayangkan adanya pembekuan dapur MBG tersebut.