Polres OKU Timur Bongkar Dugaan Kasus TPPO
DITANGKAP -- Tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) bermodus eksploitasi seksual, saat penggerebekan di sebuah kontrakan di Desa Tugu Harum, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kamis (23/10/2025). --
“Semua barang bukti telah kami amankan untuk kepentingan penyidikan. Pelaku juga sudah kami bawa ke Polres OKU Timur untuk diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.
Operasi yang dipimpin langsung oleh Kanit PPA Ipda Sudono ini berlangsung cepat. Sekitar pukul 20.04 WIB, tim gabungan Unit PPA yang sebelumnya sudah melakukan pemantauan langsung melakukan penggerebekan di kontrakan.
Pelaku dan para korban ditemukan di tempat kejadian dan segera diamankan ke Mapolres OKU Timur.
“Langkah cepat dilakukan agar tidak ada korban baru. Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku diduga telah beberapa kali melakukan praktik serupa dengan modus yang sama,” tambahnya.
Kasus ini kini tengah dalam proses penyidikan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/A/12/X/2025/SPKT/SAT RESKRIM/POLRES OKU TIMUR/POLDA SUMSEL tanggal 22 Oktober 2025.
Pelaku dijerat dengan Pasal 11 jo Pasal 2 dan/atau Pasal 12 jo Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Selanjutnya, berkas perkara akan kami lengkapi dan segera dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU),” pungkas IPTU Rendi Ramadhona.
BACA JUGA:Komitmen Berantas Narkoba, Lapas Martapura Penandatanganan Secara Virtual
Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus menindak tegas segala bentuk kejahatan eksploitasi manusia, terutama yang melibatkan perempuan dan anak.
“Kasus ini menjadi bukti komitmen kami dalam memberantas praktik perdagangan orang di wilayah hukum Polres OKU Timur. Kami juga mengimbau masyarakat agar segera melapor bila mengetahui aktivitas mencurigakan yang mengarah pada eksploitasi atau perdagangan manusia,” tegasnya.
Dengan pengungkapan ini, dua korban kini telah mendapatkan perlindungan dari Unit PPA Polres OKU Timur untuk pemulihan fisik dan psikologis. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain di balik kasus ini