Angkat Karya Disabilitas Lewat Kolaborasi UMKM

Penasehat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf, bersama rombongan DWP Kemensos, melakukan kunjungan ke Galeri Yose Art, sebuah sanggar lukis milik Ani Seto bagi anak-anak penyandang disabilitas.--
KORAOKUIMURPOS.ID – Penasehat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf, bersama rombongan DWP Kemensos, melakukan kunjungan ke Galeri Yose Art, sebuah sanggar lukis milik Ani Seto bagi anak-anak penyandang disabilitas di Yogyakarta pada Minggu (5/10/2025).
Kunjungan ini bertujuan menggali potensi seni anak-anak istimewa sekaligus menjajaki kolaborasi dengan pengrajin UMKM agar karya mereka dapat menjangkau panggung yang lebih luas.
Fatma menyampaikan bahwa Kementerian Sosial melalui peran sentra-sentra akan membangun kerja sama dengan pengrajin profesional. Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya sebatas pendampingan, tetapi juga menghadirkan ruang nyata agar karya anak-anak disabilitas dapat tampil dan diapresiasi masyarakat luas.
“Anak-anak dengan disabilitas adalah bagian penting dari bangsa ini. Mereka memiliki potensi besar yang harus kita dukung bersama. Negara hadir bukan untuk mengasihani, melainkan untuk memastikan mereka mendapat kesempatan yang sama untuk berkarya, berdaya, dan dihargai atas kualitasnya,” ujar Fatma.
BACA JUGA:Resmikan Kota Wakaf Maros
BACA JUGA:Dorong Daya Saing Industri, Sektor IKFT Capai Pertumbuhan Hingga 6,70%
Dalam kunjungan berikutnya, rombongan bertemu dengan Pembina Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin) Yogyakarta, Gusti Putri atau Kanjeng Bendara, istri Wakil Gubernur DIY.
“Pertemuan ini menjadi momen penting bagi Portadin serta seluruh pengurus yang hadir. Diharapkan mampu meneguhkan semangat kita semua untuk terus mendampingi dan memberi ruang terbaik bagi anak-anak istimewa,” tutur permaisuri Paku Alam X yang juga mengajak anak-anak penyandang down syndrome untuk menampilkan seni tari.
Fatma pun menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Gusti Putri yang juga memiliki kepedulian yang sama untuk terus memperhatikan dan menyayangi anak-anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas pada umumnya di Yogjakarta.
Setelah itu Fatma berserta rombongan mengunjungi siswa-siswi SLB Pembina Yogyakarta untuk menyaksikan langsung hasil karya anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka diajarkan berbagai karya seni, seperti membatik dengan motif batik umpluk, menjahit, menyulam, membuat karya dari kayu, pelatihan tentang mesin otomotif atau motor dan sebagainya.
BACA JUGA:KUA Diminta Bimbing Masyarakat Pahami Urgensi Pencatatan Nikah
BACA JUGA:Perkuat Strategi Branding untuk Tingkatkan Daya Saing Industri Batik
Kunjungan di lanjutkan ke Jogja Disability Art (JDA), salah satu komunitas disabilitas dengan karya lukis di Yogyakarta, ini menjadi bukti nyata bahwa kemampuan mereka tidak dapat dipandang sebelah mata. “Kami dari JDA pernah mendapat undangan dari Kedutaan Besar Inggris untuk melukis mural, tentu ini menunjukkan bahwa keterbatasan kami tidak menghalangi untuk tetap eksis dan berekspresi di panggung internasional,” jelas Butong panggilan dari ketua JDA Budi Tongkat dengan bangga.
Di kesempatan tersebut Fatma yang di dampingi oleh Intan Agus Jabo Priyono, juga di lukis sketsa oleh Rofita Rahayu pelukis tuli wicara yang memiliki karya lukis luar biasa.