Kemenpora Gelar Puncak Peringatan Haornas Ke-42 Tahun 2025

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke-42 Tahun 2025 di Gor POPKI.--
JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke-42 Tahun 2025 di Gor POPKI, Kompleks Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC), Jalan Jambore Nomor 1, Cibubur, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (9/9) siang.
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Sri Wahyuni dalam laporan panitia menerangkan, 2.500 peserta menghadiri puncak peringatan Haornas ke-42 ini. Dengan tema yang diangkat tahun ini yaitu “Olahraga Satukan Bangsa”.
“Tema ini bukanlah sekadar kalimat indah, tetapi sebuah falsafah yang dalam. Bung Karno pernah berkata, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa pahlawannya. Hari ini tanggal 9 September, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kesehatan rakyatnya dan menjadikan olahraga sebagai jalan persatuan,” terang Deputi.
Disampaikan, pepatah lama mengajarkan kita bahwa bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Pasalnya ini sejalan dengan dunia olahraga, di mana kemenangan di lapangan hanya lahir ketika kita bersatu, saling percaya dan bergerak bersama.
BACA JUGA:Timnas di Dua Laga FIFA MatchDay, Erick Thohir: Konsistensi Formasi dan Mental Tim Meningkat
BACA JUGA:PSSI Sampaikan Duka Cita, Keselamatan dan Kesehatan Penonton Tetap Prioritas
“Persatuan itulah yang hari ini kita rayakan. Itulah sebabnya kita mengambil tema Olahraga Satukan Kita,” tutur Deputi Sri.
Menurut Deputi, olahraga telah terbukti menyatukan bangsa ini. Contohnya saat tim nasional bertanding, kita semua bersatu memberikan dukungan tanpa memandang suku, agama ataupun golongan. Pun saat bendera Merah Putih dikibarkan di panggung dunia, jutaan rakyat Indonesia meneteskan air mata haru.
“Inilah kekuatan olahraga, dia melampaui perbedaan dan menjahit keberagaman menjadi kain persatuan,” simpul Deputi Sri.
Selain itu, sambung Deputi, Bung Karno juga pernah berpesan untuk menjadikan olahraga sebagai alat revolusi, yaitu revolusi jiwa dan raga membangun bangsa. Dengan olahraga kita melawan kelemahan, menumbuhkan disiplin dan menegakkan sportivitas yang sejalan pancasila.
“Olahraga punya kekuatan untuk menyatukan indonesia, menginspirasi generasi, dan mengubah masa depan bangsa. Falsafah Jawa juga mengatakan, raga seger, jiwa padang, artinya tubuh yang sehat melahirkan pikiran yang jernih,” sebut Deputi.
BACA JUGA:Karier Neymar Kian Menurun, Peluang Tampil di PD 2026 Terancam
BACA JUGA:Debut Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Jawab Kekosongan Line Depan Timnas
“Begitu pula bangsa, bila rakyatnya sehat, pikirannya akan terang dan langkahnya insyaallah menuju kemajuan yang makin mantap,” tambah Deputi Sri.