Masuk Kemarau, Hasil Produksi Karen Turun

PRODUKSI KARET MENURUN -- Getah karet yang mengering sebelum sempat terkumpul sempurna, menjadi pemandangan umum di kebun karet Desa Perjaya selama musim kemarau.--
BACA JUGA:Tampil Kompak dan Ceria! Tim Diskominfo OKU Timur Curi Perhatian di Lomba Senam Spektakuler
“Karena panas, getah cepat kering dan sering macet di pohon. Tapi karena pasokan sedikit, harga naik. Sayangnya, tetap belum nutup kerugian,” ungkapnya.
Farel menambahkan bahwa tren seperti ini terjadi nyaris setiap tahun. Biasanya, puncak dari musim trek datang pada bulan November, saat kemarau mencapai titik terparah.
"Kami sangat berharap hujan segera turun, agar produksi kembali normal dan pendapatan keluarga mereka bisa stabil," pungkasnya.
Meski harga getah cenderung naik di tengah menipisnya pasokan, petani berharap adanya solusi jangka panjang dari pihak terkait, seperti pelatihan diversifikasi tanaman atau teknologi penyadapan yang tahan terhadap perubahan cuaca.
Kenaikan harga yang tak sebanding dengan penurunan produksi menjadi dilema klasik petani karet di pedesaan. Di tengah iklim yang semakin tak menentu, mereka tetap setia menggantungkan harapan pada tetes demi tetes getah yang mengalir dari batang karet.