Lebih 1.500 Santri Ikuti Tes Wawancara Beasiswa Kemenag 2025

Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama (Kemenag) banjir peminat, termasuk dari kalangan santri. Lebih 1.500 santri ikut tahap wawancara seleksi penerima BIB 2025.--

KORANKOKUTIMURPOS.ID- Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama (Kemenag) banjir peminat, termasuk dari kalangan santri. Lebih 1.500 santri ikut tahap wawancara seleksi penerima BIB 2025.

Mereka ikut ambil bagian dalam BIB untuk katagori Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Tahun 2025. Program yang sudah berjalan sejak 2005 ini terus dipertahankan sebagai komitmen Kementerian Agama kepada komunitas pesantren.

Hal ini dikatakan Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal, Kementerian Agama, Ruchman Basori saat memantau tes wawancara BIB 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

“Para santri dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi terbaik, melalui beasiswa BIB yang merupakan beasiswa kolaboratif, antara LPDP-Kemenag RI dengan full scholarship," terang Ruchman.

Aktivis 1998 ini menegaskan, saat ini tidak ada alasan kaum santri untuk tidak melanjutkan studi ke jenjang Pendidikan Tinggi, karena negara hadir melalui layanan beasiswa. “Para santri dengan pelbagai latar belakang keilmuan, dapat memilih PTKIN maupun PTN terbaik di Indonesia, sehingga memperoleh gelar sarjana, magister hingga doktor,” lanjut Ruchman.

BACA JUGA:Kolaborasi Percepat Transformasi Digital di Industri Manufaktur

BACA JUGA:Berjaya di Jenewa, Kopi Nusantara Raup Potensi Transaksi Rp123 Miliar

Saat ditanya kesempatan beasiswa untuk para ustdaz dan kyai, Ruchman menjelaskan bahwa mereka dapat memilih studi pada jenjang S2 dan S3 baik dalam dan luar negeri. Ini juga tersedia dengan skema BIB. “Kami membuka layanan beasiswa S2 dan S3 untuk para ustadz, kyai dan juga dosen Ma’had Aly untuk mengambil PT terbaik di Luar Negeri," katanya.

Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Basnang Said mengatakan para santri harus memanfaatkan kesempatan BIB ini, untuk meningkatkan kualitas diri di satu sisi dan kualitas pesantren di sisi lainnya. Dia berharap para santri harus melek teknologi di samping tafaqquh fiddin. BIB menjadi sarana penting untuk mencapai cita-cita tersebut, agar Pesantren selalu terdepan dalam mengisi pembangunan.

Direktur Pesantren juga berkomitmen membantu dukungan teknis, agar penyelenggaraan BIB Kemenag dapat berjalan dengan baik. 

“Saya percaya Puspenma mampu melakukan manajemen dan tata kelola BIB dengan baik dan kami siap membantu hal-hal yang diperlukan, karena manfaatnya juga dirasakan oleh keluarga besar Direktorat Pesantren,” tegas Basnang.

BACA JUGA:Kemenperin-Dekranas Bertekad Pacu IKM Kriya dan Wastra Tembus Pasar Global

BACA JUGA:Pengelolaan Wakaf, Menag Lirik Keberhasilan Turki dan Jordan

Ada 22 perguruan tinggi yang dapat dipilih para santri untuk program BIB Kemenag, yaitu:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan