Jaring Aspirasi Penerima Manfaat Melalui Public Hearing Gempita

Komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam menjawab aspirasi serta kebutuhan rakyat.--
Selanjutnya pesan Presiden adalah membangun Sekolah Rakyat. Bersinergi dengan K/L lain Kemensos membangun Satgas dan bulan Juli nanti akan dibuka dan diperuntukkan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk memotong transmisi kemiskinan.
"Dan kita ingin siswa-siswa dari keluarga miskin ini kemudian disambil mereka cerdas, punya ilmu, mereka punya karakter. Karakter kebangsaan, karakter keagamaan, karakter sosial, dan mereka juga punya masa depan yang cerah," katanya.
Ia menambahkan, Presiden disamping menargetkan memutus transmisi kemiskinan lewat sekolah rakyat juga ingin memuliakan orang-orang miskin yang ada di Indonesia. "Kita dukung apa yang diprogramkan oleh Presiden dan Wakil Presiden hanya dengan bersinergi, bergotong-royong antara pemerintah dengan swasta, antara pemerintah dengan rakyat," tuturnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Hasbi berharap melalui kegiatan ini para menteri atau wakil menteri bisa menjelaskan apa yang sudah dilakukan saat ini dan apa yang dilakukan setelah ini agar selalu ada komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
"Kami dari PCO sekedar memfasilitasi, penerima manfaat bertemu dengan wakil kebijakan. Dari sana bisa timbul dialog umpan balik, feedback. Kalau ada yang belum maksimal, masih kurang bisa diperbaiki," katanya.
Sejalan dengan Hasan Nasbi, Alfonso Ferry Pahotan selaku Ketua Umum Gempita menyatakan kegiatan Public Hearing akan dilakukan secara berkala.
"Melalui ini bisa menebar info yang benar muaranya, agar tidak menjadi masyarakat yang gagal paham," ujar Alfonso.
Turut hadir dan mendengar aspirasi dari penerima program di antaranya Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dan Wakil Menteri Pendidikan Fajar Riza Ul Haq.