Pelajar di OKU Timur Diduga Jadi Korban Pemukulan, Pelaku Katanya Oknum Guru

FOTO: ISTIMEWA LAPORKAN : Orang tua korban saat melaporkan kejadian tersebut ke Polres OKU Timur.--

MARTAPURA - Seorang Pelajar di Kabupaten OKU Timur berinisial MPO (13), mengaku jadi korban pemukulan oleh Oknum Guru dan rekan sekelas.

Hal tersebut terkuak saat  MN (40)  seorang ibu rumah tangga Dusun IV RT/Rw 007/004 Kecamatan Madang Suku II, melaporkan kekerasan tersebut ke Polres OKU Timur.

Laporan dugaan pemukulan terhadap korban MPO (13) oleh oknum guru tersebut tertuang pada  LP/B/78,/V/2025/SPKT Polres Ogan Komering Ulu Timur Polda Sumatera Selatan.

Bernawi (54) ayah dari korban MPO mengatakan, sebelum kejadian pemukulan, ada siswa lain penanya jatuh korban tertawa. Kemudian oknum guru Ms. Mempertanyakan siapa yang tertawa besar tadi. 

Lalu korban MPO dan temannya W maju dan disuruh mempraktekan lagi untuk tertawa tapi korban tidak bersedia lalu dipukul dibagian mulut. 

Kemudian oknum  guru Ms menyuruh seluruh siswa untuk memukul MPO dan Wd. Jika tidak memukul tidak boleh pulang. Namun hanya 11 siswa laki-laki yang memukul korban sedangkan siswi perempuan tidak ada yang bersedia memukul korban, katanya.

BACA JUGA:Pemda OKU Timur Raih Penghargaan Kementerian Dikdas dan Menengah di FBIN 2025

Korban kemudian diperintah oknum guru pulang. Saat korban pulang menangis tapi orang tua korban masih di sawah. Saat kedua orang tua korban pulang ke rumah melihat anaknya menangis lalu bertanya mengapa nangis, dikatakan korban dipukul guru Ms, katanya. 

"korban takut tidak ingin sekolah kami sebagai orang tua tentu tidak terima dengan apa yang dilakukan oknum Ms selain memukul juga memerintahkan siswa lain untuk memukul korban, jika hanya guru yang memberikan tindakan tentu kami terima, tapi guru itu menyuruh siswa lain untuk memukul  anak kami tentu kami tidak terima," ungkapnya.

Peristiwa pemukulan terjadi pada Sabtu (24/05/2025) sekitar pukul 13.00 Wib, di ruangan kelas II sekolah ternama di Desa Kota Negara, Kecamatan Madang Suku II, OKU Timur.

Sementara anggota Komisi IV DPRD OKU Timur, Adi Munadi, menjelaskan sebagai wakil rakyat melihat fenomena main kekerasan yang dilakukan seorang guru akhir-akhir ini cukup prihatin. Kondisi ini tentu mencoreng dunia pendidikan.

"Sebenarnya jika guru itu melakukan tindakan atas dasar mendidik tentu orang tua bisa menerima tapi ini kasusnya sudah diluar batas sehingga harus dilakukan tindakan tegas terhadap oknum guru yang melakukan pemukulan dan memerintahkan siswa lain untuk memukul korban,"terang politikus PAN Adi Munadi yang dikenal keras dalam menyuarakan kepentingan masyarakat.

Anggota DPRD OKU Timur dari Dapil II, ini juga menambahkan, jjka siswa salah sudah menjadi kewajiban seorang guru untuk melakukan tindakan dan pembinaan terhadap siswa yang bermasalah. Tapi tentunya harus sesuai jangan berlebihan. 

"Sudah menjadi kewajiban guru mendidikan dan memberikan tindakan maupun hukuman jika memang siswa salah tapi tentu jangan sampai membuat siswa ketakutan maupun trauma, ini akibat kejadian yang dialami siswa yang menjadi korban akibatnya ketakutan untuk sekolah lagi,"tegas anggota DPRD OKU Timur yang selalu berani membela kepentingan rakyat ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan