JAKARTA – Kabar mengejudkan tentang tecurangan terhadap regulasi dan standar produksi kendaraan di pabrik mendapatkan tanggapan dari Daihatsu Global.
Dalam situs resminya Daihatsu menyampaikan perminta maafnya pada pengguna kendaraan hasil produksinya.
Saat ini Daihatsu memproduksi mobil untuk Toyota dan Daihatsu di semua pabrik yang tersebar di berbagai negara.
Adapun kecurangan Daihatsu yang dilakukan menurut hasil infestigasi adalah spesifikasi yang berdampak pada keselamatan dalam berkendara.
Tidak hanya itu, Daihatsu juga telah memalsukan hasil uji tabrak untuk empat modelnya, yang melibatkan total 88.000 kendaraan buatan Thailand dan Malaysia pada tahun 2022 dan 2023.
Dari hasil uji dari pihak indipenden mengungkapkan bahwa sebanyak 174 item dalam 25 kategori pengujian terdapat kejanggalan dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya.
Akibat adanya temuan tersebut pihak Daihatsu menghentikan produksinya hingga Januari mendatang.
Sedangkan jumlah model mobil derdampak akibat kecurangan tersebut mencapai 64 model, termasuk beberapa yang dijual dengan merek Toyota.
Dalam akun resminya Daihatsu menyampaikan perminta maafannya kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya karena telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar sehubungan dengan penyimpangan prosedur dalam permohonan sertifikasi.
“Kami meminta agar Komite Pihak Ketiga Independen yang tidak memihak mengklarifikasi sepenuhnya sifat penyimpangan ini, menganalisis penyebab sebenarnya,” tulisnya.
Selain itu juga meminta untuk merekomendasikan tindakan dalam mencegah terulangnya kembali dan mengatakan jika pihaknya telah bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan.
BACA JUGA:Honda CR-V 2023 Terbaru, Mobil Hybrid Dilengkapi Spek Ciamik
Sedangkan laporan investigasi dan dari Komite Pihak Ketiga tersebut juga telah diterima oleh Daihatsu.
Daihatsu juga menyadari betapa seriusnya penyimpangan ini, mulai dari penyebabnya dan rekomendasi untuk mencegah terulangnya kembali penyimpangan tersebut.
BACA JUGA:Motor Honda Dax 125 Ini Seharga Mobil Bekas
Pihak salah satu pabrikan mobil terbesar dunia ini tidak hanya akan meninjau dan merevisi operasional permohonan sertifikasi, namun juga akan melakukan reformasi besar-besaran terhadap budaya perusahaannya.
“Kami akan menjadikan kepatuhan sebagai prioritas utama untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang,” tulisnya.
BACA JUGA:Honda CB300F, Fitur Lengkap Dibandrol Rp42 Jutaan
“Kami juga akan melakukan upaya di seluruh perusahaan untuk mendapatkan kembali kepercayaan para pemangku kepentingan,” tambahnya.(*)