KORANOKUTIMURPOS.ID - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak para akademisi untuk lebih proaktif dalam menjaga lingkungan dan keseimbangan alam Indonesia. Ajakan ini disampaikan Menag saat membuka International Conference on Religion and Environment di Semarang.
Mengangkat tema ‘Interfaith Voices for the Environmet : The Role of Religion for Sustainable Planet’, giat ini diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang.
“Saya mengapresiasi konferensi yang diselenggarakan UIN Walisongo ini. Saya mendukung topik yang diangkat yang juga menjadi topik pada deklarasi Masjid Istiqlal, yakni melestasikan lingkungan, planet dan lingkungan kita,” kata Menag Nasaruddin Umar melalui zoom meeting.
“Apabila pemeluk agama itu kembali kepada ajaran agamanya masing-masing, maka alam akan aman. Sesungguhnya, manusia sudah lama hidup bersahabat dengan alam,” sambung Menag Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin menilai, saat ini, kemungkinan alam sudah tidak bersahabat dengan manusia, karena alam sudah dieksploitasi oleh manusia itu sendiri. Seperti lirik lagu Ebiet G. Ade ‘mungkin alam sudah mulai bosan dengan kita’.
BACA JUGA:Dukung Swasembada Energi Lewat Pemanfaatan Gas Bumi
Bagi Menag Nasaruddin Umar, konferensi yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo ini sangat luar biasa. Oleh karena itu, kiranya hasil diskusi-diskusi para pakar dan pemateri bisa disebarluaskan secara maksimal dan baik.
“Mudah-mudahan bahasa agama yang kita gunakan, untuk tidak mengeksploitasi alam semesta melampaui daya dukungnya. Semakin dekat manusia itu dengan ajaran agama, maka semakin aman alam dan lingkungan ini. Saya menghimbau, mari kita jangan hanya tau secara teori, tapi mari menjadi contoh untuk merawat dan memelihara lingkungan,” tegas Menag Nasaruddin Umar.