Jelajah Pesona Jalur Rempah jadi Pemantik Penyelenggaraan Event di Bangka Belitung

Jumat 06 Sep 2024 - 15:10 WIB
Reporter : deo
Editor : Yogi

KORANOKUTIMURPOS.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi penyelenggaraan Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) Belitung Timur 2024 yang masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.

Menparekraf Sandiaga dalam acara Bincang Kreatif Belitung Timur 2024 dengan tema “Mengenalkan dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Belitung Timur Melalui Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal”, di Lapangan Yagor, Manggar, Belitung Timur, mengatakan bahwa bincang kreatif ini merupakan kegiatan road to Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur 2024 yang akan diselenggarakan pada 6 hingga 8 September 2024.

Menparekraf berharap "Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur 2024" bisa jadi pemantik lebih banyak penyelenggaraan event di Belitung Timur dan Bangka Belitung pada umumnya. 

“Ini luar biasa, lima kali berturut-turut Jelajah Pesona Jalur Rempah masuk ke dalam event terbaik nusantara, selamat. Jadi ini kami berikan apresiasi. Saya tadi tegur teman-teman di Belitung Timur belum banyak membuat event, jadi harus lebih sering event dilakukan dan dikembangkan,” kata Menparekraf Sandiaga.

BACA JUGA:Bupati OKU Timur Lanosin Peroleh Penghargaan Satya Lencana Wira Karya, Bukti Pengembangan UMKM Sukses

"Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur 2024" mengangkat tema “Jejak Peradaban Urang Darat di Belitung Timur”. Tema ini dipilih karena jalur rempah berkaitan erat dengan adat istiadat serta budaya orang darat Melayu Belitong yang mana terdapat pertemuan dan pertukaran hasil rempah urang darat untuk dibawa oleh pedagang yang singgah ke Belitung Timur dengan menggunakan kapal .

“Tahun lalu dengan urang laut tampilannya dengan kapal besar, kali ini urang darat budaya melayu termasuk juga berladang padi. Dan tadi ada fesyen show yang ditampilkan,” kata Menparekraf. 

Rangkaian JPJR 2024 akan diisi dengan kegiatan lomba masak menu tradisional, drama musikal, penampilan seni dan budaya, sajian bedulang, bazar ekraf dan UMKM, produk olahan rempah, lomba musik dan tari, parade figur rempah, atraksi permainan tradisional, serta penampilan musisi ibu kota.

Menparekraf juga berharap event ini bisa terus berlanjut. “Menurut saya dana jangan dijadikan kendala ya, tapi dijadikan peluang untuk berinovasi dan berkolaborasi. Ada ISSITA (Indonesia Sport and Special Interest Tourism Association), ada dunia usaha, dan juga ada pihak-pihak akademisi, ini harus kita pertahankan jangan berhenti,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Bupati Belitung Timur, Burhanudin, menyampaikan bahwa pengembangan pariwisata membutuhkan ekonomi kreatif sebagai bagian terpenting yang tidak terpisahkan dalam pengembangan potensi wisata.

BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas Listrik EBT Jadi 8,2 GW, Dirjen EBTKE: Butuh Dana Investasi Besar

"Kepariwisataan dan ekonomi kreatif merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain karena kegiatan pariwisata selalu terkait dengan apa yang dapat dibelanja di daerah wisata. Semoga pariwisata dan ekraf masih dalam satu pintu yang sama di pemerintah pusat, sehingga kami di daerah akan lebih fokus menangani ekraf ini,” kata Burhanudin. 

Turut mendampingi Menparekraf, Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf, Reza Pahlevi; serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur, Hendri.  

 

Kategori :