Lebih jauh, Erick menegaskan pentingnya konsolidasi PSSI dari pusat hingga daerah.
“Sekarang, PSSI pusat, provinsi, kota, dan kabupaten tidak lagi berjarak. Kita membangun sistem yang terkonsolidasi, dengan strata kompetisi sampai ke Liga 3 dan Liga 4. Bayangkan, kalau semua kota dan kabupaten aktif, bisa ada 12.500 klub. Perputaran ekonominya akan luar biasa,” jelas Erick.
Melalui Member Annual Seminar 2025, PSSI mengirimkan pesan kuat tentang tiga hal utama. Pertama, penguatan tata kelola dengan statuta baru dan digitalisasi SIAP. Kedua, implementasi safeguarding untuk menjamin keamanan dan kenyamanan semua pelaku sepak bola. Ketiga, dorongan transparansi dan kemandirian finansial lewat sponsorship, manajemen keuangan, dan edukasi finansial.
Terakhir, setelah tahun lalu memberikan seperangkat alat kantor seperti laptop, dan lainnya, secara simbolis di momen ini Ketum PSSI didampingi anggota Komite Eksekutif, Ahmad Riyadh dan Sekjen PSSI, Yunus Nusi memberikan seperangkat alat broadcast untuk menunjang kegiatan PSSI Provinsi dimana nantinya, PSSI juga akan melakukan pendampingan dari penggunaan alat untuk aktovitas organisasi, kompetisi termasuk memungkinkan live streaming di tingkat provinsi sampai dengan monetisasi youtube channel PSSI Provinsi.