Selanjutnya, cabang Tafsir Al-Qur’an diikuti 44 peserta, terdiri dari Tafsir Bahasa Arab Putra (24) dan Tafsir Bahasa Arab Putri (20). Terkait cabang Musabaqah Hafalan Al-Hadis diikuti 153 peserta, yang terbagi dalam kategori 100 Hadis dengan Sanad Putra (28), 100 Hadis dengan Sanad Putri (26), 500 Hadis dengan Sanad Putra (26), 500 Hadis dengan Sanad Putri (25), Karya Tulis Ilmiah Hadis Putra (23), dan Karya Tulis Ilmiah Hadis Putri (25).
Zayadi juga menyampaikan bahwa seminggu sebelumnya, Kemenag diminta memaparkan Manajemen Talenta Nasional di bidang MTQ/STQH di Kementerian Kebudayaan. Presentasi tersebut turut dihadiri perwakilan Bappenas, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta kementerian lainnya.
“Begitu kita paparkan bisnis proses dalam penyelenggaraan MTQ dan STQH, para peserta yang hadir, rata-rata pejabat eselon I di kementerian masing-masing, memberikan apresiasi tinggi,” kata Zayadi.
Dikatakan Zayadi, manajemen STQH dan MTQ dinilai paling terstruktur dan terprogram dibandingkan dengan manajemen talenta pada bidang lain. Hal itu karena pelaksanaan MTQ dan STQH berjalan secara berjenjang mulai dari tingkat kelurahan atau desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional.
“Ini yang diapresiasi karena dianggap sangat rapi dibandingkan manajemen talenta di bidang-bidang yang lain,” tandasnya.