KORANOKUTIMURPOS - PSSI kembali menggelar Kursus Coach Educator Lisensi D yang kali ini berfokus di wilayah Papua. Kegiatan berlangsung dari 10 hingga 16 Mei 2025 di Jayapura dan diikuti oleh 13 peserta, termasuk mantan pemain Timnas Indonesia, Eduard Ivakdalam dan para calon coach educator potensial lainnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PSSI untuk memperluas dan memperkuat kualitas kepelatihan di seluruh penjuru Indonesia, tak kecuali wilayah timur nusantara.
“Saya rasa mereka sangat antusias. Ini sejalan dengan harapan kami di PSSI untuk menambah jumlah coach educator di semua daerah, termasuk Papua,” ujar Kartono Pramdhan, Coach Educator Developer PSSI, Jumat 16 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa kursus kali ini melibatkan beberapa peserta yang sebelumnya juga pernah mengikuti kursus di provinsi lain, sehingga kehadiran mereka kali ini bisa menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan peserta lain yang berasal dari tanah Papua.
Kartono berharap setelah mengikuti kursus ini, para peserta tidak hanya menyerap materi tetapi juga langsung terlibat aktif dalam penyelenggaraan kursus lisensi D di daerah masing-masing.
“Harapannya mereka bisa menjadi bagian dari pelaksanaan kursus di Papua dengan benar-benar memahami kondisi dan tantangan yang ada di lapangan,” ujarnya.
BACA JUGA:8 Tim Pastikan Tiket ke Liga 3
Coach Educator Developer PSSI lainnya, Marwal Iskandar, turut menyampaikan apresiasi terhadap semangat para peserta. “Setiap hari ada peningkatan. Potensi mereka sebagai coach educator sangat besar, apalagi dengan kondisi Papua yang luas dan kini terbagi menjadi beberapa provinsi seperti Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Kehadiran coach educator lokal ini sangat penting untuk menjangkau pelatih-pelatih di wilayah-wilayah tersebut,” ungkap Marwal.
Ia juga menyoroti semangat belajar para peserta. “Yang paling menonjol adalah antusiasme mereka. Bahkan setelah kelas selesai, mereka tetap berdiskusi hingga malam, datang bertanya langsung kepada kami. Itu menunjukkan motivasi tinggi untuk mengembangkan sepak bola Papua,” tambahnya.
Salah satu peserta, Thomy Thomas Z, pelatih berlisensi B dari Papua Tengah, mengaku sempat merasa canggung di awal kegiatan. Namun setelah beberapa hari mengikuti sesi, ia mulai memahami bahwa perannya kali ini lebih dari sekadar pelatih.
“Di awal kami sempat merasa canggung karena ini hal baru. Tapi setelah dijalani, kami sadar bahwa ini bukan hanya tentang jadi pelatih, tapi tentang bagaimana kami bisa mendidik pelatih-pelatih lain dengan metode pembelajaran yang terukur,” ujar Thomy.
Melalui kursus ini, PSSI berharap terbentuk jaringan coach educator lokal yang dapat mempercepat proses peningkatan kualitas kepelatihan di Papua. Dengan begitu, pembinaan sepak bola di wilayah timur Indonesia bisa terus tumbuh dan bersaing di level nasional maupun internasional.