Gandeng Jepang, Pacu Kompetensi SDM Industri lewat Program Magang

Kamis 13 Feb 2025 - 16:52 WIB
Reporter : Yogi
Editor : Rendy

KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Perindustrian aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, siap kerja, dan berdaya saing global. Termasuk berkolaborasi dengan negara mitra seperti Jepang, Kemenperin memfasilitasi sejumlah mahasiswanya untuk melakukan program magang jangka pendek (short-term internship program) pada 17 Februari hingga 3 Maret 2025 di Nagasaki, Jepang.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM industri di tanah air melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi. Dengan SDM yang unggul, kami optimistis akan dapat memacu produktivitas dan inovasi di sektor industri yang ikut berperan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan menjelaskan, kerja sama untuk program magang mahasiswa Kemenperin di Jepang telah direalisasikan melalui penandatanganan MoU antara BPSDMI dengan Morimitsu Industry, Co. Ltd., dan AAI Co., Ltd pada 25 Juni 2024 lalu di Jepang.

BACA JUGA:Bupati OKU Timur Enos Serahkan Dana Desa Secara Simbolis

“MoU tentang Implementasi Pendidikan Vokasi Industri ini akan melibatkan sebanyak 18 mahasiswa dari salah satu politeknik di lingkungan Kemenperin, yakni Politeknik ATI Makassar, yang akan mengikuti program tersebut,” tuturnya. Program ini dibiayai oleh Morimitsu Industry, Co., Ltd, perusahaan manufaktur ternama Jepang yang bergerak di bidang pemesinan.

Menurut Masrokhan, tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswa dalam bidang industri dan teknologi serta memperkuat kerja sama Kemenperin dengan mitra industri di Jepang. “Dengan adanya program ini, harapan kami nantinya akan membuka peluang untuk para mahasiswa agar dapat langsung bekerja di Jepang setelah lulus kuliah,” imbuhnya.

Masrokhan meyakini, hasil dari program magang ini pun akan turut mendukung terciptanya peningkatan produktivitas nasional sekaligus mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 “Saat ini, Kemenperin memiliki 13 Pendidikan Tinggi Vokasi, 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 7 Balai Diklat Industri, yang seluruhnya berperan aktif dalam penyediaan dan pengembangan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing global,” paparnya.

BPSDMI Kemenperin sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI agar program-program yang sudah disepakati dapat berjalan dengan baik. “Untuk mengikuti program magang ini, mahasiswa tentunya juga telah dibekali dengan kemampuan Bahasa Jepang dengan minimal Tingkat N4,” ungkap Masrokhan.

Sebanyak 18 mahasiswa yang mendapat kesempatan untuk magang di Jepang ini merupakan mahasiswa dari kelas industri internasional di Politeknik ATI Makassar yang juga merupakan salah satu program kerja sama BPSDMI, Morimitsu Industry, Co. Ltd., dan AAI Co., Ltd. Program magang ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, dengan total akhir sebanyak 50 mahasiswa Politeknik ATI Makassar yang nantinya diberangkatkan ke Jepang pada tahun ini.

Kepala BPSDMI Masrokhan menerima kunjungan Chairman AAI, Co. Ltd. Nakamura Hirohide untuk membahas persiapan keberangkatan mahasiswa program magang jangka pendek ke Jepang. “Kami akan segera koordinasi juga dengan Direktur Politeknik ATI Makassar untuk membicarakan teknis keberangkatan mahasiswa,” ujar Nakamura.

Kategori :