BANDUNG – Udara dingin di tepian danau Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat menjadi saksi kerja keras para pelatih, atlet, pengurus Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam menguatkan ikatan batin dan komitmen kebersamaan dalam perjuangan mengibarkan bendera Merah Putih di panggung-panggung olahraga dunia.
Bersama sejumlah pengurus sebagai pendamping dan pelatih dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Dinas Psikologi TNI AD (Dispsiad), pelatih, atlet, dan tim pendukung melakukan latihan-latihan team building.
Ketua Umum PP PBSI M. Fadil Imran mengatakan bahwa retret ini bertujuan untuk memperkuat ikatan dan saling pengertian antara atlet dan para pelatih yang baru diangkat pada Desember 2024 lalu.
“Kita berkumpul di sini untuk menautkan hati dan menyatukan semangat dalam memperjuangkan kejayaan Indonesia di panggung-panggung dunia. Bulu tangkis bukan hanya soal kecepatan smash dan kelincahan kaki, tapi juga tentang seberapa kuat hati kita menghadapi tekanan, seberapa besar jiwa kita menerima tanggung jawab sebagai pembela Merah Putih,” ujar Fadil dalam sambutan penutup di tengah lingkaran peserta yang mengelilingi api unggun.
BACA JUGA:Jelang Piala Asia U-20 2025, Timnas Terus Dimatangkan Taktik dan Strategi
BACA JUGA:Dukung Kontribusi ORKI Bugarkan Masyarakat Indonesia
Selama tiga hari di daerah Latihan Kopassus itu para peserta juga menerima sejumlah materi, khususnya pemaparan visi dan misi Fadil yang disampaikannya pada Musyawarah Nasional PBSI di Surabaya, bulan Agustus 2024.
“PBSI adalah satu tubuh. Visi dan misi ini adalah gagasan dan jiwa dari kepengurusan. Sengaja saya minta waktu untuk memaparkannya kembali agar kita semua bergerak serempak dengan hati dan pikiran yang sama,” ujar Fadil.
Ketua Komite Etik PBSI Djon Afriandi memberikan materi tentang keteguhan hati. Menurutnya, mereka yang memiliki keteguhan hati akan tampak dari tanggung jawab, fokus pada target dan tujuan, disiplin, pantang menyerah, dan berani mengambil tindakan.
Djon menambahkan, fokus utama tugas Komite Etik adalah menegakkan disiplin, membentuk pribadi yang selalu menjunjung tinggi kehormatan dan ketangguhan anggota Pelatnas PBSI.
BACA JUGA:Lepas Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia ke Amputee Football Asian Championship 2025
BACA JUGA:Ajak ASN Muda untuk Inovatif dan Membangun Ekosistem Inspiratif
“Kalian telah memilih jalan sebagai atlet dan pelatih Pelatnas PBSI. Dalam perjalanan hidup dan karier sebagai patriot Indonesia di cabang bulu tangkis, kalian akan sering dihadapkan pada berbagai ujian dan tantangan yang terasa begitu berat yang bisa membuat langkah kita goyah. Namun, di tengah segala keterbatasan manusia, ada satu hal yang tak boleh kita lupakan, berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kita menemukan ketenangan, kekuatan, serta petunjuk untuk menghadapi setiap cobaan,” tambah Djon yang juga Komandan Jenderal Kopassus ini.
Pelatih utama ganda campuran Rionny Mainaky menilai program ini penting karena menguatkan disiplin dan kebersamaan.
“Selama ini saya melihat baris-berbaris adalah biasa saja. Tetapi, setelah kita melakukan dengan benar, ternyata itu bisa menjadi sarana latihan kebersamaan, kepatuhan mengikuti komando, disiplin, dan fokus. Saya kaget melihat semangat anak-anak. Sepulang dari Bangkok, mereka tetap antusias, luar biasa kegiatan ini. Saya terharu,” ujar Rionny.