Menekraf: Perlu Sinergi Kawal Kebijakan Kemudahan Akses Pembiayaan Untuk Tingkatkan Usaha

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antar kementerian.--

KORANOKUTIMURPOS.ID - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antar kementerian/lembaga untuk mengawal regulasi yang berkaitan dengan pemberian kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) khususnya untuk meningkatkan skala usahanya.

"Karena perbankan masih melihat kalau meminjamkan dana ke para pelaku ekonomi kreatif baik yang skala kecil atau menengah itu masih berdasarkan aset based, sementara para pelaku ekonomi kreatif asetnya adalah kreativitas mereka," kata Menekraf Riefky dalam Rapat Tingkat Menteri Konsolidasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat di Kantor KemenkoPMK, Selasa, Jakarta.

Oleh karena itu, penyediaan pendanaan dan pembiayaan yang memadai menjadi hal penting bagi pelaku ekraf untuk dapat mendorong hilirisasi berbagai komoditas primer dan komersialisasi produk kreatif.

Lebih lanjut, Menekraf Riefky berharap seluruh kementerian/lembaga terkait dapat mendukung pemutakhiran data dan pengembangan dashboard ekraf yang dapat diakses secara real time oleh semua kementerian/lembaga. 

Kemudian, dukungan kerja sama komersialisasi dan pelindungan Kekayaan Intelektual (IP) juga diperlukan dalam meningkatkan nilai produk kreatif lokal.

BACA JUGA:Majukan IKM, Balai Kemenperin di Aceh Raih Penghargaan Dekranasda

"Dukungan dan sinergi pembangunan infrastruktur dan kelembagaan ekraf di daerah maupun di pusat juga sangat diperlukan demi mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional," kata Riefky.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyampaikan salah satu regulasi yang akan disempurnakan adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini masih dianggap dalam beberapa kasus sulit diakses oleh masyarakat. 

"Inilah yang akan kita ubah, kita sempurnakan, sehingga bisa dinikmati oleh UMKM, pekerja migran, koperasi, sehingga benar-benar tercapai sasaran pemberdayaan. Karena faktor pembiayaan baik UMKM, koperasi, ekonomi kreatif itu faktor utama pemberdayaan itu adalah pembiayaan atau akses keuangan. Pada upaya menuju akses keuangan ini kita ingin menyempurnakan KUR," kata Muhaimin.

Turut hadir pada kesempatan itu, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Maman Abdurrahman; Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding; Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi; serta Wamen Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan