20 Kyai Muda Indonesia Selesaikan Pelatihan Makhtutath dari Institute of Arabic Manuscripts Mesir

Sebanyak 20 Kyai Muda Indonesia telah menyelesaikan seluruh tahapan Pelatihan Makhtutath (Kepengarangan Turats) di Mesir.--
"Sewaktu saya menulis tesis, saya membahas perbandingan pemikiran Niccolo Machiavelli dan Ibnu Khaldun. Dari perjalanan saya membaca dan mencari buku Niccolo Machiavelli sampai ke Perpustakaan di Sorbonne, saya menemukan ternyata Niccolo Machiavelli membaca buku Muqaddimah Ibnu Khaldun. Dari sini disimpulkan bahwa renaissance di Eropa sangat terpengaruh dengan ilmu makhtutath. Maka sungguh luar biasa, anda-anda ini mempelajari ilmu makhtutath. Saya berharap semoga anda-anda ini bisa membawa masa depan bagi Indonesia dan peradaban Islam," kata Dr. Abdul Muta'ali.
Dr. Ahmed Abdul Basith, selaku penanggung jawab pelatihan, menyampaikan permohonan maaf jika sering mengingatkan tentang pentingnya belajar.
Menurutnya, belajar adalah kewajiban setiap muslim di setiap waktu. 'Siapa yang tidak merasakan kehinaan dalam menuntut ilmu, ia akan merasakan kehinaan dalam kebodohan sepanjang hidupnya.'
"Saya berharap kalian akan terus belajar dan memperhatikan apa yang kami sampaikan,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan harapannya agar program ini dapat dilanjutkan dan semakin banyak peserta yang dapat mengikutinya di masa depan.
BACA JUGA:Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat
BACA JUGA:BRI Tawarkan Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
Perwakilan peserta, Ahmad Zuhairuz Zaman, Mudlir Ma’had Aly As-Sunniyah Jember Jawa Timur, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada Kementerian Agama Indonesia atas program beasiswa non-gelar Kepengarangan Turats di Mesir yang sangat bermanfaat.
Zuhair juga mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Institute of Arabic Manuscripts atas pelatihan selama sebulan ini, yang mendatangkan para ahli ilmu tahqiq dari berbagai universitas di Kairo dan Iskandariah.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian Agama dan seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran program ini. Semoga ilmu yang kami peroleh dapat kami amalkan bersama santri-santri Ma’had Aly di daerah kami. Kami juga menyampaikan terima kasih khusus kepada Dr. Ahmed Abdul Basith yang telah mendampingi kami dengan penuh kesabaran," ujar perwakilan peserta.
Wahyudi Rahman, salah satu peserta dan juga Naib Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek Sumatera Barat , mengungkapkan rasa optimisnya dengan berkata.
“Bila bulan sabit telah muncul, tak akan lama lagi purnama akan datang. 20 ulama’ yang terpilih ini akan menjadi motor penggerak dalam penelitian dan tahqiq karya ulama Nusantara. Ini adalah kabar gembira bagi Kementerian Agama dan seluruh pondok pesantren di Nusantara.”
BACA JUGA:Unggul Dalam Tata Kelola, BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024
BACA JUGA:Kemensos Salurkan Bantuan untuk Penanganan Banjir
Dengan penutupan acara ini, diharapkan semangat untuk melanjutkan studi yang berkaitan dengan makhtutath dan penelitian turats akan terus berkobar, serta memberi kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam di Indonesia.