Sekda Edward Candra Ikuti Rakor Percepat Akselerasi PAT di Sumsel
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Drs. H. Edward Candra, MH menghadiri Rapat Koordinasi Perluasan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi, dan Pembinaan Penyuluh Provinsi Sumsel.--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Drs. H. Edward Candra, MH menghadiri Rapat Koordinasi Perluasan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi, dan Pembinaan Penyuluh Provinsi Sumsel dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. Eng,.MM. MBA di Gedung Sudirman, Makodam II Sriwijaya.
Dalam sambutannya Edward memaparkan bahwa Sumatera Selatan mempunyai Luas Baku Sawah berdasarkan Keputusan Menteri ATR-BPN LBS Tahun 2019 sebesar 470.602 Hektar dan 73 %-nya merupakan Lahan Rawa dan berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 446.1/SK-PG.03.03/V/2024 tanggal 31 Mei 2024 Luas Baku Sawah Sumatera Selatan menjadi seluas 519.484 Hektar (bertambah 48.880 Hektar).
"Peningkatan produksi padi menjadi sangat penting karena komoditi ini merupakan komoditi pangan pokok masyarakat Indonesia.
Angka konsumsi beras di Sumatera Selatan setiap bulan rata-rata sebesar 70.000-72.500 Ton, sehingga dari produksi Sumatera Selatan tersebut terdapat Surplus rata-rata sebesar 600.000-700.000 Ton.
BACA JUGA:Pj. Elen Setiadi Tandatangani Perjanjian Kerjasama Sektor Pertambangan dan Pengelolaan Sampah
Akan tetapi, komoditi beras masih menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi di Provinsi Sumatera Selatan"ungkapnya
Lanjutnya ia menyampaikan bahwa produksi padi Sumatera Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2023, produksi padi Sumatera Selatan tercatat sebesar 2.832.774 ton GKG sehingga menjadikan Provinsi Sumatera Selatan sebagai penghasil beras terbesar kelima setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Pencapaian produksi padi Sumatera Selatan sampai dengan saat ini belum maksimal mengingat Indeks Pertanaman (IP) masih sebesar 1,13.
Untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) tersebut dibutuhkan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian terutama jaringan irigasi, tingkat penerapan teknologi ditingkat petani dan harga jual komoditi pertanian.
BACA JUGA:Sekda Sumsel Bahas draft final Concept Note Result based Payment REDD+ GCF Output 2
Lahan rawa yang dioptimalkan tahun 2024 di Provinsi Sumatera Selatan melalui kegiatan Optimasi Lahan Rawa seluas 72.993 Hektar yang tersebar di 5 kabupaten, yaitu Ogan Komering Ilir seluas 51.762 Hektar, Banyuasin seluas 12.000 Hektar, Muara Enim seluas 2.400 Hektar, Ogan Ilir seluas 1.831 Hektar dan OKU Timur seluas 5.000 Hektar.
Program pompanisasi dan tumpang sisip padi gogo adalah upaya pemerintah dalam mempercepat akselerasi perluasan tanam (PAT) untuk memperkuat produksi nasional yang sempat turun akibat cuaca ekstrem.
Sementara itu Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. Eng,.MM. MBA menegaskan salah satu tujuan utamanya datang ke Sumsel adalah menyamakan sense of urgensi.
" lahan rawa ini kan kebalikan dari lahan yada hujan pada saat musim hujan dia tergenang air nah musim kemarau nya nanam sehingga kita lakukan konstruksi sehingga dimusim penghujan bisa ditanami, jadi target kita bagaimana konstruksinya selesai sehingga nanti pada oktober turun hujan petani yang biasanya tidak menanam jadi menanam"jelasnya.