GP Ansor Lapor Polisi Pasca Pengajian Ustaz Syafiq Berujung Ricuh, 4 Anggota Banser-Ansor Diklaim Luka-luka

Foto : Disway - GP Ansor Surabaya akhirnya membuat laporan polisi dengan dugaan aksi pemukulan dan pengeroyokan.--

JAKARTA - GP Ansor Surabaya akhirnya lapor polisi pasca pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah berujung ricuh di Komplek Purimas, Gunung Anyar, Kota Surabaya, 22 Februari 2024.

 

Aksi penolakan dan pembubaran pengajian Ustaz Syafiq Basalamah yang dilakukan GP Ansor dan Banser sempat berujung saling baku hantam.

 

Dari beberapa rekaman video yang beredar di media sosial, kericuhan terjadi di luar Masjid.

 

Keributan diduga melibatkan jamaah Masjid Assalam Purimas dengan massa GP Ansor dan Banser.

Keributan itu kuat dugaan karena adanya penolakan GP Ansor atas keberadaan Ustaz Syafiq Basalamah.

 

Atas kejadian itu GP Ansor Surabaya akhirnya membuat laporan polisi dengan dugaan aksi pemukulan dan pengeroyokan.

 

Laporan tersebut telah terdaftar di Polrestabes Surabaya dengan LP Nomor: LP/B/169/II/2024/SPKT POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.

 

 

GP Ansor mengklaim anggotanya diduga terkena seorang seorang jamaah.

 

"Sahabat-sahabat Banser dan Ansor ada di lokasi terkena pemukulan atau pengeroyokan," kata Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Surabaya, Rafiqi Anjasmara.

Bukti Laporan

Anjasmara mengungkap terdapat empat anggota GP Ansor dan Banser Surabaya jadi korban.

Keempat korban disebut telah menjalani visum untuk memperkuat bukti laporan polisi.

Selain hasil visum terdapat bukti laporan berupa video kejadian atas keributan tersebut.

"Pertama karena ini pengeroyokan atau pemukulan ada laporan visum. 

"Kedua ada video bukti kejadian ataupun pemukulan. Ketiga ada saksi juga," terangnya.

Sementara itu Satreskrim Polrestabes Surabaya dalam laporannya telah membenarkan adanya laporan GP Ansor atas kejadian itu.

Kini proses tengah dilakukan penyelidikan secara profesional dan objektif.

 

Penolakan Pengajian Ustaz Syafiq Basalamah

Ustaz Syafiq Basalamah diminta untuk mengisi pengajian di Masjid Assalam di Komplek Purimas, Gunung Anyar, Surabaya pada Kamis, 22 Februari 2024.

Melansir unggahan Doktor Bidang Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah, terdapat surat penolakan dari GP Ansor.

Menurut GP Ansor Surabaya aksi penolakan pengajian Ustaz Syafiq ditengarai karena berbeda pemahaman.

Dalam surat 013/PAC-XII-01-19/SR-02/II/2024 itu disebutkan bahwa organisasi masyarakat (Ormas) cabang Gunung Anyar, Kota Surabaya, keberatan dengan kehadiran sang pendakwah asal Jember itu.

"Maka kami Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor dan Satuan Koordinasi Rayon Banser Gunung Anyar Kota Surabaya keberatan atas kehadirannya," demikian bunyi surat edaran itu.

Adapun ada dua poin yang menurut Gerakan Pemuda Ansor menolak kajian Ustaz Syafiq Basalamah di Kota Surabaya.

Pertama disebut bahwa ceramah Ustaz Syafiq bersifat provokatif dan adu domba.

Kedua isi ceramahnya disebut cenderung menimbulkan ujaran kebencian dan dapat memecah belah kerukunan umat Islam.

"1. Ceramah bersifat provokatif dan Adu Domba, 2. Ceramah Cenderung menimbulkan ujaran kebencian dan dapat memecah belah kerukunan umat Islam khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Anyar," demikian bunyi penolakan itu.

Dalam surat tersebut Gerakan Pemuda Ansor mengklaim bukan anti pengajian yang diselenggarakan oleh siapapun.

Hanya ada pengecualian untuk ceramah yang disampaikan oleh Ustaz Syafiq.

Ormas tersebut menyebut merasa keberatan keras atas dakwah Ustaz Syafiq.

"Pada dasarnya bukan anti pengajian yang diselenggarakan oleh siapapun, kapanpun, dimanapun sangat dianjurkan.

"Namun kami sangat keberatan keras atas dakwah Syafiq Riza Hasan Basalamah yang menimbulkan keresahan pada masyarakat kita. Demikain surat yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih," sambung bunyi surat itu.

Diketahui surat tersebut ditandatangani oleh Ketua atas nama M. Asyiqun Nahdi.

Dalam keterangannya Ustaz Syafiq Basalamah tampak menerima dan tak mempermasalahkan penolakan tersebut.

"Qoddarullah kajian dibatalkan, semoga Allah menjaga kita semua...," tulisnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan