Apresiasi Kolaborasi Industri Alkes Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus melakukan penguatan industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri agar semakin inovatif, berdaya saing, dan mampu memenuhi kebutuhan nasional maupun pasar global. --

KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus melakukan penguatan industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri agar semakin inovatif, berdaya saing, dan mampu memenuhi kebutuhan nasional maupun pasar global. 

Guna mencapai sasaran tersebut, langkah yang dapat diwujudkan adalah melalui kolaborasi strategis dengan para mitra industri, baik swasta maupun internasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas yang akan terus dikembangkan karena berpotensi menjadi penyumbang besar terhadap perekonomian nasional. 

“Industri alat kesehatan diharapkan berkontribusi besar dalam PDB nasional dalam beberapa tahun mendatang,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (8/9).

Menperin optimistis, dengan semangat gotong royong dan inovasi yang direalisasikan oleh pelaku industri alkes dalam negeri, akan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 sebagai sebuah bangsa yang mandiri, kompetitif, dan berdaulat di bidang teknologi kesehatan. 

BACA JUGA:Gandeng Swasta Kembangkan Ekosistem Kreatif Berbasis AI

BACA JUGA:Beasiswa S2 Kemenag Tidak Hanya untuk lulusan PTK, tapi juga Ma’had Aly

“Inisiatif seperti ini bukan hanya tentang produksi alat, tetapi tentang menyelamatkan nyawa, memperkuat sistem kesehatan nasional, dan membangun ketahanan ekonomi di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan pandemi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi terhadap sinergi PT. Graha Teknomedika dan Mindray Medical International Limited untuk memproduksi sejumlah alat kesehatan yang inovatif. Alat kesehatan yang dihasilkan tersebut, yakni dua jenis ventilator (SV300 dan SV800) serta tiga tipe mesin anesthesia yaitu WATO EX-35, EX-65 PRO, dan A8.

“Produksi ventilator dan mesin anesthesia ini selaras dengan roadmap Making Indonesia 4.0, yang menempatkan sektor alat kesehatan sebagai pilar transformasi menuju ekonomi berbasis teknologi tinggi,” jelas Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan mewakili Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) pada peluncuran produk alkes terebut di PT. Graha Teknomedika, Depok, Senin (8/9).

BACA JUGA:Aktivitas G. Lewotobi Laki-laki Meningkat, Badan Geologi Naikkan Tingkat Aktivitas Jadi Awas

BACA JUGA:Jumlah Peserta PPG Guru Madrasah Tahun ini Naik 794%

Solehan menyebutkan, berdasarkan data perdagangan, nilai ekspor mesin anestesi dalam kelompok instrumen dan peralatan elektro bedah atau elektromedis melonjak signfikan dari USD354.000 pada tahun 2022 menjadi USD5,84 juta pada 2024. “Sementara itu, untuk nilai ekspor ventilator sebesar USD10,37 juta tahun 2024,” ungkapnya.

Pada sesi talkshow, Solehan menuturkan, Kemenperin terus mendukung pengembangan industri alat kesehatan berteknologi tinggi, seperti ventilator dan mesin anestesi, melalui berbagai strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan