Aktivitas G. Lewotobi Laki-laki Meningkat, Badan Geologi Naikkan Tingkat Aktivitas Jadi Awas

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meningkatkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas)--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meningkatkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), terhitung mulai Sabtu, 6 September 2025 pukul 10.00 WITA. Masyarakat diminta tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari puncak, serta pada sektor barat daya-timur laut hingga 7 kilometer dari pusat erupsi.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas terlihat jelas dari rekaman kegempaan yang mengindikasikan adanya suplai magma menuju permukaan.
"Dalam beberapa waktu terakhir, Gunung Api Lewotobi Laki-laki menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Data kegempaan mencatat lonjakan gempa tremor harmonik dan gempa vulkanik dalam, yang mengindikasikan adanya suplai magma baru di kedalaman serta migrasi magma dangkal ke permukaan, meskipun pergerakannya relatif lambat," ungkapnya di Bandung, Sabtu (6/9).
Selain itu, pemantauan deformasi dengan tiltmeter selama sepekan terakhir menunjukkan pola inflasi atau penggembungan tubuh gunung secara perlahan. Kondisi ini, menurut Wafid, patut diwaspadai karena berpotensi memicu erupsi. Sementara itu, data Global Navigation Satellite System (GNSS) justru memperlihatkan kecenderungan deflasi, yang menandakan aktivitas vulkanik lebih dominan pada kedalaman dangkal.
BACA JUGA:Jumlah Peserta PPG Guru Madrasah Tahun ini Naik 794%
BACA JUGA:Qari Indonesia Juara MTQ Internasional di BRICS Holy Quran Award II
Seiring dengan peningkatan status ini, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
"Warga yang terdampak hujan abu sebaiknya menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan. Sebaran abu vulkanik juga berpotensi mengganggu operasional bandara dan jalur penerbangan jika mengarah ke wilayah bandara maupun rute pesawat," tambah Wafid.
Badan Geologi meminta Pemerintah Daerah untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi. Informasi terbaru mengenai perkembangan aktivitas gunung api dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun kanal media sosial Badan Geologi.