Kemenpar Promosikan Wonderful Indonesia di Kolkata hingga Mumbai

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta--
Sepanjang 2024, India menempati posisi ke-6 dalam daftar wisatawan mancanegara terbanyak ke Indonesia, dengan total kunjungan mencapai 710.688 wisatawan. Melihat tren tersebut, Indonesia menargetkan 800.000 kunjungan wisatawan India pada 2025.
Untuk mencapai target ini, Kementerian Pariwisata menempuh pendekatan promosi yang lebih fokus, profesional, dan berbasis kualitas, sehingga citra Indonesia sebagai destinasi unggulan dapat semakin kuat di mata wisatawan India.
“India adalah pasar yang sangat potensial bagi pariwisata Indonesia. Melalui ITB India, kami tidak hanya memperkuat citra Wonderful Indonesia, tetapi juga memastikan Indonesia hadir sebagai destinasi utama pilihan wisatawan India di tahun-tahun mendatang,” kata Dedi.
Di Paviliun Wonderful Indonesia, Indonesia menampilkan tidak hanya Bali, tetapi juga 10 Destinasi Prioritas mencakup Danau Toba, Belitung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Likupang, Morotai, Raja Ampat, Gili Trawangan, Labuan Bajo; serta 3 Destinasi Regenerative yakni Bali, Jakarta, dan Batam. Peserta terdiri atas 20 seller dari Jakarta (7 seller) dan Bali (13 seller) yang menghadirkan paket wisata berbasis alam, budaya, dan pengalaman mendalam.
BACA JUGA:Kemenperin: Manajemen Mutu IKM Menangkan Kepercayaan Konsumen
BACA JUGA:Kemenag Salurkan Rp105 Juta Bantuan untuk Madrasah Diniyah
Aktivitas paviliun turut menghadirkan nuansa berbeda. Pengunjung diajak menikmati peracikan jamu modern oleh Acaraki, yang disajikan secara interaktif setiap harinya dengan menonjolkan konsep wellness. Ratusan pengunjung berkesempatan mencicipi jamu segar sebagai bagian dari gaya hidup sehat, sembari menyaksikan atraksi budaya dan bahkan ikut berpartisipasi dalam aktivitas kreatif seperti mengarsir dan menatah batik.
Pendekatan ini menunjukkan bagaimana warisan budaya Indonesia dapat dikemas secara modern, sehat, dan relevan dengan tren wellness tourism bagi pengunjung internasional.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan wellness tourism, didukung oleh kekayaan tradisi pengobatan kuno seperti jamu, dan keindahan alam yang mendukung relaksasi dan kebugaran,” kata Made.